Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, dalam 10 tahun terakhir pada periode 2003 hingga 2013, terjadi penurunan jumlah Rumah Tangga Petani di Indonesia. Hal ini dinilai merupaka gejala yang baik untuk perkembangan Indonesia.
"Banyak yang bertanya, apakah ini sebuah gejala yang baik atau buruk. Ini memang harus turun bagi negara berkembang. Apalagi di sektor tradisonal memang harus turun. Kalau nggak turun ekonomi negara itu nggak gerak dong," kata Darmin saat berbincang dengan media dalam Sosialisasi Paket Kebijakan Ekonomi di Hotel Aryaduta, Tangerang, Jumat (18/12/2015).
Menurutnya, suatu kegiatan yang sia-sia jika jumlah petaninya terus bertambah namun tidak dibarengi dengan pertambahan lahan pertanian.
"Kan percuma kalau mereka (Petani) hanya mengarap lahan yang kurang dari 1000 meter itu, justru ini menambah kemiskinan," katanya.
Ia pun mengatakan, peralihan tersebut diharapkan bisa ke sektor industri sehingga dapat mendongkrak perekonomian di Indonesia.
"Memang kan terjadi peralihan, pertama kita punya saluran tenaga kerja dalam bentuk TKI dan ini sudah berlangsung lama. Ini sebuah hal yang wajar. Kita harapkan mereka bisa beralih ke industri," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan
-
Prediksi FAO: Produksi Beras RI Terbesar Kedua di Dunia, Siapa Nomor Satu?
-
Swasembada Pangan! Mentan: InsyaAllah Tak Impor Beras Lagi, Mudah-mudahan Tak Ada Iklim Ekstrem
-
Jakarta Targetkan 21 Ribu Ekor Hewan Penular Rabies Disterilisasi di 2025
-
Tata Kelola Pupuk Bersubsidi Makin Transparan, Kementan Pastikan Tepat Sasaran
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Airlangga: Stimulus Ekonomi Baru Diumumkan Oktober, Untuk Dongkrak Daya Beli
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025
-
Kementerian ESDM Akan Putuskan Sanksi Freeport Setelah Audit Rampung
-
Indonesia Tambah Kepemilikan Saham Freeport, Bayar atau Gratis?
-
Kripto Bisa Sumbang Rp 260 Triliun ke PDB RI, Ini Syaratnya
-
Duta Intidaya (DAYA) Genjot Penjualan Online di Tanggal Kembar
-
4 Fakta Penting Aksi BUMI Akuisisi Tambang Australia Senilai Rp 698 Miliar