Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, paket-paket kebijakan ekonomi yang telah diluncurkan pemerintah dalam beberapa bulan terakhir, diklaim telah memberikan kepercayaan kepada pasar. Pihaknya pun mengaku pemerintah akan terus meluncurkan paket kebijakan ekonomi pada 2016 mendatang.
"Paket kebijakan ekonomi selama ini telah memberikan kepercayaan kepada pasar terhadap perkembangan ekonomi Indonesia. Untuk itu, pemerintah akan teris menggeliarkan berbagai paket deregulasi hingga 2016," kata Darmin saat berbincang dengan media di Hotel Aryaduta, Tangerang, Jumat (18/12/2015).
Ia membocorkan sedikitnya ada dua paket deregulasi yang saat ini sangat mendesak agar perekonomian Indonesia menunjukkan pergerakan yang positif. Salah satunya adalah perizinan di daerah. Pasalnya, perizinan di daerah selama ini dianggap rumit dan dinilai menjadi hambatan investor untuk masuk ke daerah.
"Salah satu yang selam ini belum disentuh adalah perizinan daerah, mau tidak mau kita harus masuk kesana untuk stimulus, namun ada tantangan karena kira akan berharapan dengan pemerintahan otonom," ungkapnya.
Kebijakan kedua adalah, proteksi disektor farmasi domestik. Kebijakan ini sangat penting melihat sampai saat ini sektor farmasi, petrokimia dan alat-alat keseharan bahan bakunya masih mengandalkan impor.
"90 persen masih impor. Jadi tahun depan pemerintah akan melakukan deregulasi agar industri dalam negeri menggunakan bahan baku dasar dalam negeri," tegasnya.
Berita Terkait
-
Airlangga Ungkap 8 Paket Ekonomi, Diskon Pajak hingga Bantuan Pangan Diperluas
-
Pemerintah Punya Target Besar, 8 Paket Kebijakan Ekonomi Jadi 'Jurus' Capai Pertumbuhan 5,2 Persen
-
Spill 8 Paket Kebijakan Ekonomi Baru Pemerintah; Dari Magang Digaji UMP Hingga Cicilan Rumah Murah
-
Ada Rentetan Demo, Kemenko Ekonomi: Yang Penting Damai, Jangan Sampai Bikin Investor Kabur
-
Data Pribadi RI Diobral ke AS, Anak Buah Menko Airlangga: Data Komersil Saja!
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Airlangga: Stimulus Ekonomi Baru Diumumkan Oktober, Untuk Dongkrak Daya Beli
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025
-
Kementerian ESDM Akan Putuskan Sanksi Freeport Setelah Audit Rampung
-
Indonesia Tambah Kepemilikan Saham Freeport, Bayar atau Gratis?
-
Kripto Bisa Sumbang Rp 260 Triliun ke PDB RI, Ini Syaratnya
-
Duta Intidaya (DAYA) Genjot Penjualan Online di Tanggal Kembar
-
4 Fakta Penting Aksi BUMI Akuisisi Tambang Australia Senilai Rp 698 Miliar