Suara.com - Pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia Khudori mengatakan dugaan adanya praktik kartel dalam tata niaga beras di Indonesia harus dituntaskan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Walaupun demikian, Khudori mengingatkan persoalan beras memang cukup kompleks.
"Soal kenapa Indonesia selalu impor beras, tidak bisa serta merta karena memang ada mafia beras yang melakukan praktek kartel. Faktanya memag Perum Bulog tak mampu menyerab gabah semaksimal para pelaku swasta," kata Khudori saat dihubungi Suara.com, Jumat (25/12/2015).
Khudori juga meragukan ada praktik oligopoli oleh segelintir pengusaha beras yang mampu mengendalikan pasokan serta pergerkan harga beras di pasar untuk seluruh wilayah Indonesia. Menurutnya, Indonesia memiliki banyak daerah yang menjadi basis produksi beras. Di setiap basis produksi tersebut, masing-masing ada pedagang beras yang aktif membeli gabah wilayah setempat yang dihasilkan. "Jadi rasanya sulit kalau ada yang mendominasi secara keseluruhan karena memang orangnya beda-beda di setiap daerah," ujar Khudori.
Walau demikian, Khudori mendukung KPPU menuntaskan penyelidikannya dan memproses secara hukum jika memang ada praktek kartel beras. "Cuma selama ini kan praktek kartel beras ini belum pernah berhasil dibuktikan keberadaaannya," jelas Khudori.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ketua KPPU, Muhammad Syarkawi Rauf di pertengahan tahun ini mengatakan pasokan beras di Tanah Air saat ini dikuasai sepenuhnya oleh pedagang besar lebih kurang 80 persen dari pasokan nasiona. Para pengusaha besar di industri beras tidak hanya menguasai pasokan, tetapi juga mengendalikan harga. Akibat penguasaan itu, Perum Bulog selama ini hanya mendapat 20 persen pasokan beras dari petani di Indonesia.
Ia menambahkan para "pemain besar" bisnis beras seperti ini bisa diidentifikasi karena jumlahnya tidak banyak, di masing-masing provinsi biasanya hanya ada 5-7 pemain besar. Walau jumlahnya sedikit, mereka dianggap punya market power yang bisa menentukan harga beras di pasaran. KPPU mengklaim Presiden Jokowi mendukung langkah tegas KPPU, jika perlu dengan mematikan usahanya dengan pencabutan izin usaha bagi yang terbukti melakukan kartel beras.
Berita Terkait
- 
            
              Promo Superindo Hari Ini 30 Oktober 2025: Diskon Minyak Goreng hingga Popok Bayi
- 
            
              Promo Superindo Hari Ini: Panduan Lengkap Belanja Hemat 27-30 Oktober 2025
- 
            
              Tinggi Gula, Mendagri Tito Ajak Masyarakat Tinggalkan Konsumsi Beras: Saya Sudah Lakukan
- 
            
              Pelototi Pedagang, Pemerintah Dirikan Satgas Pengendalian Harga Beras
- 
            
              Menkeu Purbaya Sebut Urusan Perut Tak Pernah Bohong, Buktinya Pak Harto Bisa Bertahan 32 Tahun
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              UCJ Purwakarta di Atas Angka Nasional, Ketua Dewas Optimistis Bisa Segera Capai 100%
- 
            
              Ahli Ungkap Efektivitas dan Tantangan Program MBG
- 
            
              Danantara Sebut Ekspatriat di Garuda Indonesia Bawa Contoh Sukses yang Wajib Ditiru
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              IHSG Naik ke 8.184 di Akhir Bulan, Pasar Saham Mulai Rebound?
- 
            
              BCA dan PMI Dorong Generasi Muda Wujudkan Semangat Kemanusiaan Lewat Aksi Donor Darah
- 
            
              Pertamina NRE Tancap Gas: Produksi Listrik Melonjak 19,2 Persen, Lampaui Target Triwulan III 2025
- 
            
              TelkomGroup Lakukan Topping Off, Operasikan Hyperscale Data Center NeutraDC Nxera Batam
- 
            
              Seminar Telkom AI Connect: Perkuat Sinergi Perguruan Tinggi dan Industri untuk Keunggulan Digital
- 
            
              BRI Peduli Gerakkan Roda Ekonomi Sirkular dari Minyak Jelantah Sisa Rumah Tangga