Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu pagi (20/1/2016), bergerak melemah sebesar 34 poin menjadi Rp13.886 dibandingkan posisi sebelumnya di Rp13.852 per dolar AS.
Analis dari PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong, di Jakarta, Rabu, mengemukakan, spekulasi mengenai tambahan stimulus oleh Tiongkok pascarilis data pertumbuhan ekonominya yang melambat sempat mendorong sejumlah mata uang di kawasan Asia bergerak menguat, namun kemudian meredup setelah muncul kekhawatiran soal turunnya harga minyak mentah dunia.
"Potensi penurunan yang berkelanjutan pada harga minyak kembali membuat investor di pasar keuangan khawatir terhadap laju ekonomi global," katanya.
Ia menambahkan, investor juga cenderung menahan transaksinya di pasar mata uang negara berkembang seraya menanti data inflasi Amerika Serikat untuk melihat prospek kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS (Fed fund rate) pada tahun ini.
Pengamat pasar uang dari Bank Himpunan Saudara, Rully Nova menambahkan bahwa faktor harga minyak mentah dunia yang kembali mengalami tekanan kembali menahan laju nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
"Pengaruh eksternal terutama harga minyak mentah dunia masih menjadi sentimen utama bagi mata uang di negara penghasil komoditas," katanya.
Harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Rabu (20/1) ini, terpantau bergerak turun 1,65 persen menjadi 27,99 dolar AS per barel, sementara minyak mentah jenis Brent Crude melemah 0,49 persen ke level 28,62 dolar AS per barel.
Kendati demikian, ia mengharapkan bahwa sentimen dari pemerintah Indonesia yang masih terus mendorong peningkatan investasi melalui pembangunan infrastruktur, dapat menjaga fundamental ekonomi nasional ke depan yang akhirnya menjaga stabilitas rupiah secara jangka panjang. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!
-
Bank Mandiri Dorong Akselerasi Inklusivitas, Perkuat Ekosistem Kerja dan Usaha Ramah Disabilitas
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global Capai 3% Buntut Penurunan Suku Bunga The Fed
-
SIM Mati Bisa Diperpanjang? Ini Syarat Terbaru dan Biayanya
-
LPDB Dorong Koperasi Pondok Pesantren Jadi Mitra Strategis Koperasi Desa Merah Putih