Suara.com - Gencarnya promosi pariwisata pemerintah mendapat acungan jempol dari kalangan industri perhotelan yang berkaitan dengan pariwisata. “Saya melihat sepanjang sejarah Republik Indonesia, baru kali inilah pemerintah sangat serius dan sungguh-sungguh membenahi sektor pariwisata Indonesia,” kata Hariyadi Sukamdani, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) saat dihubungi Suara.com, Senin (25/1/2016).
Salah satu indikatornya, menurut Hariyadi adalah alokasi anggaran untuk promosi wisata dalam APBN 2016 yang mencapai Rp 5,3 triliun. Menurutnya, jumlah ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Malaysia saja tahun ini hanya mengalokasikan 280 juta Dolar AS. Sementara Thailan hanya mengalokasikan Rp 250 juta Dolar AS. “Itu bukti keseriusan rezim yang sekarang terhadap pengembangan pariwisata,” tambah pria yang juga Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) tersebut.
Menyangkut tingkat hunian hotel, menurutnya juga ada peningkatan. Hanya saja tingkatannya masih rendah. “Tetapi ini bukan karena tidak ada peningkatan wisatawan yang datang ke Indonesia. Ini problem sejak lama dimana jumlah kamar hotel yang tersedia memang jauh lebih besar dibanding tingkat permintaan kamar,” ujar Hariyadi.
Kondisi ini disebabkan banyak pengusaha tanpa perhitungan matang membangun hotel tanpa didahului studi kelayakan berdasarkan tingkat permintaan di wilayah tersebut. Padahal cara ini bisa dipelajari untuk dilakukan sebelum memutuskan membangun hotel. “Pasalnya banyak pengusaha hotel itu berangkat dari mengandalkan kunjungan orang yang bepergian dalam rangka bisnis komoditi dan pertambangan. Saat bisnis ini lagi lesu, otomatis industri perhotelan juga terkena imbasnya,” tambah Hariyadi.
Oleh sebab itu, jalan keluarnya bukan dengan menutup hotel-hotel yang sudah kebanyakan jumlahnya. Melainkan dengan menggenjot pariwisata agar kedatangan turis asing melonjak dan permintan jasa kamar hotel semakin meningkat. “Jadi harus kita balik cara berpikirnya,” tutup Hariyadi.
Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) per November 2015, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di 27 provinsi pada November 2015 mencapai rata-rata 56,08 persen atau naik 1,63 poin dibandingkan dengan TPK November 2014 yang tercatat sebesar 54,45 persen. Sementara itu, jika dibanding TPK Oktober 2015, TPK hotel berbintang pada November 2015 turun 0,52 poin.
Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di 27 provinsi selama November 2015 tercatat sebesar 1,75 hari, terjadi penurunan 0,21 poin jika dibandingkan keadaan November 2014.
Berita Terkait
-
When Art Meet Photography: Intip Pameran Seni Anang Batas di Gramm Hotel
-
TPJF 2025, Satu Dekade Merajut Budaya dan Musik Jazz dalam A Culture Resonance
-
Diaspora Viral Glory Lamria Digunjing Gegara Renang di Hotel Aman NY Pakai Bra dan CD
-
Terpopuler: Biaya Kuliah Gibran di UTS Insearch Sydney hingga Harga Sewa Hotel Prabowo di AS
-
Hotel Tertinggi di Dunia Bakal Dibuka November 2025, Harga Sewanya Rp 4,64 Juta per Malam
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
Terkini
-
Katalog Promo Superindo Spesial "Weekday": Diskon Minyak Goreng dan Sabun Hingga 50 Persen
-
Rupiah Mulai Menguat, Sesuai Prediksi Menkeu Purbaya
-
IHSG Dibuka 'Ngegas' Awal Pekan, Investor Tunggu Rilis Data Ekonomi Kunci
-
Anak Muda Jadi Kunci Penting Tingkatkan Literasi Keuangan, Ini Strateginya
-
Telkomsel melalui Ilmupedia Umumkan Pemenang Chessnation 2025, Ini Dia Daftarnya
-
Emiten PPRE Pakai Strategi ESG Bidik Kepercayaan Investor Global
-
Rupiah Meloyo, Ini Jurus Jitu BI, OJK, dan Bank Tingkatkan Pasar Keuangan
-
Waskita Karya Jual Saham Anak Usaha di Sektor Energi Senilai Rp179 Miliar
-
Industri Keuangan Syariah Indonesia Masih Tertinggal dari Malaysia
-
Petani Hingga Buruh Lega Menkeu Purbaya Tak Naikkan Cukai Rokok