Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan perlunya untuk segera disiapkan "branding" wisata pemasaran bagi Danau Toba sebagai salah satu dari 10 destinasi prioritas yang akan dikembangkan lebih optimal mulai tahun ini.
"Saya juga menekankan agar disiapkan 'branding' untuk pemasarannya," kata Presiden Jokowi ketika membuka rapat terbatas (ratas) dengan topik Rencana Pengembangan Destinasi Pariwisata Danau Toba dan Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba di Kantor Presiden Jakarta, Selasa.
Mantan Gubernur DKI itu ingin agar pelayanan-pelayanan dan fasilitas pendukung pariwisata di kawasan itu disiapkan dengan standar internasional.
Selain itu, Presiden meminta agar atraksi wisata yang disajikan di dalamnya terus dikembangkan agar lebih berkelas.
"Atraksi-atraksi seni budaya dengan koreografi yang baik, desain menarik yang mempunyai kelas," tuturnya.
Presiden sekaligus meminta agar kawasan di sekitar Danau Toba diperkuat konektivitas dan aksesibilitasnya.
Khusus untuk aksesibilitas Jokowi ingin agar pelabuhan, bandara, dan jalan disiapkan infrastrukturnya dengan lebih baik.
"Saya lihat dua minggu yang lalu atau tiga minggu lalu sudah dilakukan kunjungan ke Danau Toba oleh Pak Menko Maritim, Menteri PUPR, dan juga Menpar dan kita harapkan nantinya juga segera ditindaklanjuti di lapangan," ujarnya.
Danau Toba menjadi salah satu dari 10 destinasi yang menjadi prioritas pengembangan tahun ini.
Sebelumnya pemerintah menetapkan 10 destinasi wisata yang akan diprioritaskan pembangunan dan pengembangannya tahun ini. Pemerintah membutuhkan investasi senilai lebih dari USD20 miliar untuk pengembangan 10 destinasi wisata prioritas pada 2016.
Destinasi tersebut adalah Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tengara Barat/NTB), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur/ NTT), Bromo-Tengger- Semeru (Jawa Timur), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Toba (Sumatera Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Tanjung Lesung (Banten), Morotai (Maluku Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung).
Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) terkini, penduduk mancanegara yang berkunjung ke Indonesia selama tahun 2015 mencapai 10,41 juta kunjungan, dimana 9,73 juta merupakan kunjungan wisman, 370,9 ribu kunjungan WNA yang memasuki wilayah Indonesia melalui Pos Lintas Batas (PLB), dan sisanya (306,5 ribu) merupakan kunjungan singkat WNA lainnya.
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Desember 2015 mencapai 913,8 ribu kunjungan atau turun 0,16 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisman Desember 2014 yang tercatat sebanyak 915,3 ribu kunjungan. Sementara itu, jika dibandingkan dengan November 2015, jumlah kunjungan wisman Desember 2015 naik sebesar 17,46 persen. (Antara)
Berita Terkait
-
Bongkar Penampakan Ijazah Gibran dengan Alumni MDIS Singapura, Apakah Sama?
-
Transportasi Baru di Danau Toba Sumut, Gubernur Bobby Nasution Jajal Pesawat Amfibi
-
Riwayat Pendidikan Gibran di Orchid Park Secondary School Disorot, Ini Fakta dan Profil Sekolahnya
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
-
Kaldera Toba Kembali dapat Kartu Hijau UNESCO, Gubernur Bobby Nasution Ajak Terus Jaga Bersama
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Warga Ujung Negeri Kini Hidup dalam Terang, Listrik PLN Bawa Harapan Baru
-
SIG Pimpin BUMN Klaster Infrastruktur Perkuat Riset Konstruksi Rendah Karbon
-
Perusahaan Rokok Sampoerna Beli Patriot Bond Rp 500 Miliar, Ini Tujuannya
-
Bahlil Ingin Belajar Produksi Bioenergi Karbon dari Brasil
-
Nasib Perobohan Tiang Monorel Masih Tunggu Perumusan Skema
-
Wacana Kebijakan Kemasan Rokok Polos Dinilai Bisa Ganggu Rantai Pasok IHT
-
Aset Dana Pensiun Indonesia Tertinggal Jauh dari Malaysia
-
Menkeu Purbaya dan Bos Pertamina Lakukan Pertemuan Tertutup: Mereka Semakin Semangat Bangun Kilang
-
Sedih, 80 Persen Lansia Gantungkan Hidup di Generasi Sandwich
-
Transaksi Aset Kripto Tembus Rp 446,55 Triliun, Gimana Peluang dan Tantangannya?