Suara.com - Langkah dewasa dalam mengelola uang adalah dengan menginvestasikannya dalam bentuk barang berharga, surat berharga, atau aset berharga lainnya seperti properti. Tujuannya menginvestasikan tersebut adalah agar ke depannya bila situasi ekonomi dirasa bergejolak nilai uang yang kita kumpulkan dalam bentuk aset tersebut tetap terjaga nilainya.
Gaya hidup yang semakin tinggi akan mempengaruhi terhadap keluar masuknya uang. Sebenarnya cukup banyak cara dalam mengelola keuangan secara dewasa selain dengan menginvestasikannya.
Jika sebagian orang mengatakan tidak punya uang atau tidak mampu menghasilkan uang, maka perkataan tersebut salah besar. Faktanya pengemis yang tidak punya keahlian saja bahkan mungkin tidak berpendidikan saja masih mampu menghasilkan walaupun memang dengan cara yang salah.
Tetapi permasalahan utamanya itu bukan hal mampu atau tidak mampu menghasilkan uang, tetapi seberapa besar kita mensyukuri dan mengelola uang yang dihasilkan dan dimiliki agar lebih berkembang dan mampu menjamin kehidupan di masa mendatang. Oleh karena itu, diperlukan introspeksi dan evaluasi diri dari hal-hal yang sudah dilakukan dengan uang yang dimilikinya. Mulailah dengan introspeksi pada beberapa hal berikut
1. Tujuan
Tujuan yang dimaksud adalah tujuan ketika memiliki uang akan digunakan untuk hal apa, misalkan untuk jalan-jalan, makan, pensiun dan sebagainya. Cukup banyak orang yang memiliki tujuan ketika belum memiliki atau menghasilkan uang, namun kenyataannya ketika sudah memiliki uang justru lupa dengan tujuan awal ketika masih belum dapat menghasilkan. Oleh karena itu, tujuan di sini harus diperkuat dan bulatkan menjadi tekad agar tidak mudah tergoda dengan hal yang mengganggu terwujudnya tujuan tersebut
2. Kebiasaan
Kebiasaan atau habit ini merupakan sebuah perilaku yang sudah biasa dilakukan sehingga sudah menjadi karakter dirinya sehingga gaya hidupnya pun mengikuti kebiasaannya. Sebagai contoh dalam segi berpakaian selalu menggunakan baju yang selalu baru atau bermerek, selalu tampil dengan gadget terbaru, dan sebagainya. Dengan perilaku hidup yang selalu bermewahan tersebut akan membentuk perilaku dan kebiasaan yang kurang sehat secara financial untuk jangka panjang. Oleh karena itu, ubah perilaku seperti yang dicontohkan tersebut, hemat energi, dan sejenisnya.
Ini dikarenakan perilaku yang menghargai sesuatu yang kecil akan membawa perubahan besar dari sisi perilaku kedepannya termasuk dari segi keuangan. Sama seperti halnya menabung atau investasi merupakan sebuah perilaku positif yang akan membawa dampak positif di masa mendatang.
3. Pembelajaran
Pepatah mengatakan belajar tidak mengenal usia, begitu pula dalam hal mengelola keuangan. Dibutuhkan keilmuan serta wawasan yang luas agar dapat mengetahui cara yang tepat dalam mengelola keuangan yang kita miliki. Nikmati proses pembelajaran tersebut karena perilaku tersebut akan terbawa, sehingga kedepannya akan menikmati pula panen dari hasil investasi yang sudah dilakukan sebelumnya. Banyak cara dalam belajar mengelola keuangan seperti mengikuti berbagai seminar, lalu sharing dengan orang yang sudah berpengalaman, dan bisa juga rajin membaca buku yang berkaitan dengan keuangan.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut dapat membantu dalam merubah hal-hal mendasar agar perilaku hidup kita tidak menuhankan uang. Fungsi dasar dari uang tersebut adalah sebagai alat pembayaran. Walaupun hidup memang membutuhkan uang namun uang bukanlah segalanya melainkan gaya hidup kita yang menentukan uang yang akan membiayai hidup kita kelak di masa tua.
Baca juga artikel Cermati lainnya:
Tips Aman Bertransaksi Menggunakan 4 Layanan Perbankan Online
Dapat Penawaran Eksklusif? Awas, Bisa Jadi itu 6 Jebakan Ini
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Bank Mandiri Dukung Peluncuran KMILN, Akselerasi Layanan Diaspora Melalui Livin by Mandiri
-
Lawan Impor Kakao RI, COCO Lakukan Diversifikasi Besar-besaran
-
Bukan Hanya Produk, Tapi Proses! Mengapa Banyak UMKM Tidak Bertahan Lama?
-
Surplus Dagang Tembus 5 Tahun Lebih, RI Makin Untung Lawan AS dan India
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat Berkat Inflasi yang Terkendali
-
Harga Beras Anjlok di September, Begini Datanya
-
Inflasi dan Neraca Perdagangan Dorong Rupiah Perkasa Lawan Dolar AS Hari Ini
-
ADB Revisi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini Menjadi di Bawah 5 Persen
-
Awal Oktober Merah, IHSG Dihantam Aksi Profit Taking Saham Big Caps
-
Menkeu Purbaya Optimistis Ekonomi Tumbuh 5,5 Persen