Suara.com - Real Estate Indonesia (REI) mulai mengaplikasikan teknologi pada pembangunan rumah sederhana program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
"Diharapkan dengan teknologi ini pembangunan rumah sederhana bisa semakin cepat dan banyak," kata Ketua Bidang Diklat REI Sudjadi di Semarang, Sabtu (13/2/2016).
Mengenai pengaplikasian teknologi tersebut, belum lama ini pihaknya bekerja sama dengan perusahaan semen papan GRC mencatat rekor MURI dalam menyetel rumah sederhana tipe 36 m2 dalam waktu 24 jam.
"Sekarang ini baru pada aplikasinya, rumah yang dibangun adalah berbentuk tapak satu lantai. Dengan aplikasi menggunakan teknologi tersebut satu unit rumah bisa selesai sempurna dalam waktu tujuh hari," katanya.
Pada teknologi tersebut, rumah dibuat dari beton panel yaitu di dalam dinding diisi stereofoam sehingga lebih ringan. Selanjutnya sebagai pelapis luar adalah papan semen.
"Sejauh ini khususnya untuk rumah sederhana Indonesia belum ada aplikasi seperti ini. Biasanya aplikasi dengan menggunakan teknologi seperti ini untuk pembangunan hotel dan rumah mewah di beberapa negara maju di antaranya Singapura, Malaysia, dan Jepang," katanya.
Sudjadi mengatakan, dari sisi kualitas rumah tersebut sudah diuji kualitasnya oleh laboratorium bahan bangunan PUPR. Hasilnya adalah rumah tersebut sudah memenuhi syarat keselamatan yaitu antibakar, antiair, dan antigempa.
"Untuk daya dukungnya lebih kuat dibandingkan dengan pasangan konvensional seperti batu bata dan batako. Kalaupun ada kemungkinan rubuh itu risikonya sangat kecil," katanya.
Sementara itu, dari sisi waktu, pembangunan rumah sederhana sistem tersebut lebih cepat dibandingkan pembangunan secara konvensional.
Sebagai perbandingan, jika pembangunan rumah sederhana dengan menggunakan teknologi tersebut hanya membutuhkan waktu tujuh hari, untuk pembangunan konvensional bisa membutuhkan waktu antara 2-2,5 bulan.
"Dari sisi biaya memang lebih mahal sekitar Rp100 ribu/meter, meski demikian tetap masuk harga Rp116,5 juta yang sudah ditentukan oleh Pemerintah, karena dari sisi kebutuhan tenaga kerja dapat lebih diminimalisasi," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Cara Menentukan Arah Kiblat dengan HP, Solusi Praktis saat Bepergian
-
Netflix Resmi Akuisisi Warner Bros Senilai Rp1.340 Triliun, Apa Dampaknya?
-
10 Aplikasi Lari Terbaik selain Strava, Fiturnya Tak Kalah Lengkap!
-
5 Syarat agar Spotify Wrapped 2025 Muncul di Aplikasi, Pengguna Tertentu Tak Dapat
-
Cara Buat Spotify Wrapped 2025 di HP Android, Lengkap Bagikan via Instagram
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!