Suara.com - Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan kebijakan Bank Indonesia (BI) yang telah menurunkan kembali suku bunga acuan (BI Rate) memberikan angin segar bagi pemulihan ekonomi Indonesia. Langkah tersebut akan semakin menumbuhkan kepercayaan diantara pelaku pasar.
"Kebijakan BI menunjukkan bahwa ada harapan dengan fundamental ekonomi Indonesia. Ini memberikan sinyal bagus bagi para pelaku pasar yang berbisnis di Indonesia," kata David saat dihubungi Suara.com, Jumat (19/2/2016).
Penurunan BI Rate memberikan penegasan bahwa kondisi likuiditas perbankan di Indonesia dalam kondisi bagus. Penurunan ini akan memicu penurunan suku bunga deposito maupun kredit di industri perbankan. "Ini akan semakin memberi semangat pada dunia usaha sektor riil di Indonesia. Meski kondisi global masih lesu, tapi secara domestik memberikan harapan yang lebih baik," ujar David.
David memperkirakan penurunan suku bunga kredit sampai 5 persen dimungkinkan. Namun kondisi ini tak bisa tercipta hanya mengandalkan penurunan BI Rate. Harus pula dibarengi penurunan suku bunga Surat Utang Negara (SUN). Jika bunga SUN masih tinggi, maka akan banyak debitur mengajukan kredit kepada perbankan tapi dananya untuk ditempatkan dalam instrumen SUN. Akibatnya dunia usaha atau sektor rill yang diharapkan bergerak kencang justru tak terjadi.
"Makanya penyesuian bunga SUN juga harus dilakukan pemerintah," tutup David.
Sebagaimana diketahui, Rapat Dewan Gubernur BI pada Kamis (18/2/2016) kembali menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin atau 0,25 persen. Dengan demikian, kini BI Rate berada di level 7 persen. Penurunan ini merupakan yang kedua kalinya setelah Januari 2016 lalu BI juga menurunkan BI Rate dari 7,5 persen menjadi 7 persen.
Selain itu, kemarin BI juga memutuskan melonggarkan giro wajib minimum (GWM) primer dari 1 persen dari 7,5 persen menjadi 6,5 persen dan berlaku efektif mulai 16 Maret 2016.
Mengacu data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) per November 2015 yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rata-rata suku bunga kredit modal kerja mencapai 12,56 persen. Rata-rata suku bunga kredit investasi sebesar 12,15 persen. Rata-rata suku bunga kredit konsumsi sebesar 13,89 persen. Sementara rata-rata suku bunga kredit untuk usaha berorientasi ekspor sebesar 11,08 persen, rata-rata suku bunga kredit untuk usaha berorientasi impor sebesar 11,67 persen, dan rata-rata suku bunga kredit untuk usaha berorientasi lainnya sebesar 12,93 persen.
Tingginya suku bunga kredit perbankan memang mendapat kritik keras dari sejumlah petinggi negara. Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai suku bunga kredit Indonesia masih kalah murah dari negara lain yang bisa mencapai 5 persen. Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution juga meminta suku bunga kredit bank tak boleh terlalu tinggi, hanya boleh sedikit diatas inflasi.
Berita Terkait
-
Dampak BI Rate Terhadap Pergerakan Pasar Saham Hari Ini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
Rupiah Ngacir di Penutupan Sore ke Level Rp 16.708, Imbas BI Rate Ditahan
-
Jangan Panik! BI Bongkar Semua Trik Intervensi Rahasia untuk Stabilkan Rupiah
-
Emang Boleh Rapat Penentuan BI Rate Dihadiri Menkeu Purbaya? Begini Aturannya
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Rujukan BPJS Kesehatan Tidak Berjenjang Mulai 2026, Akses Faskes Jadi Lebih Mudah?
-
10 Aplikasi Saham di Indonesia, Mulai dari Fee Paling Murah dan Fitur Lengkap
-
Amartha Salurkan Modal Rp30 Triliun ke 3 Juta UMKM di Pelosok
-
Indonesia akan Ekspor Sarung Tangan Medis dengan Potensi Investasi Rp 200 Miliar
-
Permudah Kebutuhan Transaksi Warga, AgenBRILink di Riau Ini Hadirkan Layanan Jemput Bola
-
Dominasi Transaksi Digital, Bank Mandiri Dinobatkan sebagai Indonesias Best Transaction Bank 2025
-
Rahasia George Santos Serap 10.000 Lapangan Kerja Hingga Diganjar Anugerah Penggerak Nusantara
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi