Suara.com - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) akan mengenakan biaya tambahan untuk setiap transaksi melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) seperti mengecek saldo maupun penarikan uang tunai.
Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan hal ini terpaksa dilakukan karena tingginya biaya operasional setiap mesin ATM aktif.
"Biaya operasional satu mesin ATM saja mencapai lebih dari Rp144 juta perbulan, termasuk biaya pemeliharaan mesin, kertas, AC, listrik, asuransi dan lain-lain. Ini belum lagi biaya yang kami keluarkan setiap nasabah melakukan transaksi melalui ATM yaitu Rp2.000--Rp2.500," ujar Jahja di Jakarta, Kamis (3/3/2016)
Dia menjelaskan, nantinya nasabah hanya bisa melakukan lima sampai tujuh kali transaksi melalui ATM, setelahnya akan dikenakan biaya tambahan yang besarnya masih dikaji. Menurut Jahja, kebijakan ini diterapkan dalam tiga sampai enam bulan ke depan, setelah melakukan evaluasi dan sosialisasi.
"Melalui kebijakan ini kami ingin nasabah memanfaatkan fasilitas SMS banking, mobile banking, dan internet banking, yang tidak dipungut biaya apapun dengan jumlah transaksi tidak terbatas," tutur dia.
BACA JUGA:
Pendaftaran Cagub Islam Pimpinan Rizieq Masih Buka, Ini Syaratnya
Jahja melanjutkan, ke depan BCA juga akan mengurangi jumlah mesin ATM yang ada di seluruh Indonesia. Keputusan ini diambil dalam rangka untuk meningkatkan efisiensi bank.
"Bukan hanya bank, nasabahnya juga harus efisien. Ini semua perlu tindakan," kata dia.
Selain efisiensi, alasannya lainnya adalah agar masyarakat lebih terbiasa dalam memanfaatkan transaksi digital berbasis dalam jaringan.
BCA sendiri mencatat pertumbuhan jumlah dana pihak ketiga (DPK) pada tahun 2015 yaitu naik 5,8 persen atau Rp25,8 triliun menjadi Rp473,7 triliun.
Peningkatan ini berasal dari rekening dana transaksional giro dan tabungan ("Current accounts and savings accounts"/CASA) yang merupakan porsi terbesar dari total DPK yaitu 76,1 persen. CASA BCA bertumbuh 7,1 persen menjadi Rp360,3 triliun pada akhir tahun 2015.
Tabungan BCA juga meningkat 6,8 persen menjadi Rp244,6 triliun di tahun 2015, sementara giro tumbuh 7,7 persen menjadi Rp115,7 triliun dibandingkan tahun 2014.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Kesaksian Mengerikan Mantan Anak Buah Penguasa Kalijodo
Tag
Berita Terkait
-
Belajar dari Huru-hara Nikita Mirzani, Apa Beda Nasabah Prioritas dan Solitaire BCA?
-
Cara Mengajukan Pinjaman BCA Personal Loan Hingga Rp 100 Juta Tanpa Agunan
-
Tabel Angsuran Pinjaman KUR BCA Rp 50 Juta dengan Cicilan Terendah
-
Jadwal Operasional Bank BCA Saat Periode Libur Lebaran
-
Profil Djohan Emir Setijoso, Bankir Kaya yang Mundur dari Kursi Presiden Komisaris BCA!
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Ekonom Bongkar Strategi Perang Harga China, Rupanya Karena Upah Buruh Murah dan Dumping
-
Sosok Rahmad Pribadi: Dari Harvard Hingga Kini Bos Pupuk Indonesia
-
Laba SIG Tembus Rp114 Miliar di Tengah Lesunya Pasar Domestik
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda
-
Bank Mega Syariah Catat Dana Kelolaan Wealth Management Tembus Rp 125 Miliar
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun