Suara.com - Demi memastikan genset bantuan dapat beroperasi secepatnya ketika tiba di Nias, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan perataan tanah (land clearing) di desa Idanoi, Kepulauan Nias. Perataan tanah ini dilakukan untuk menyediakan lahan bagi 16 unit genset yang dikirim dari Langsa, Aceh.
Dalam menyediakan lahan ini, PLN bekerjasama dengan TNI, Kepolisian, dan juga tokoh masyarakat setempat. Hingga kemarin, Jumat (8/4/2016), perataan tanah telah berjalan dengan baik karena didukung oleh berbagai pihak. Genset-genset dengan total daya mampu sekitar 12 MW ini dibawa dengan 23 kontainer yang bergerak dari Langsa menuju Sibolga, untuk selanjutnya dibawa ke Nias melalui jalur laut.
“Untuk menampung genset-genset tersebut, dibutuhkan lahan yang besar, semoga dengan kesiapan lahan yang disediakan, genset dari Langsa nanti dapat beroperasi secepatnya. Rombongan kontainer ini sendiri diharapkan dapat tiba di Nias mulai Sabtu secara bertahap,” ungkap Manager Senior Public Relations, Agung Murdifi PT PLN dalam keterangan resmi, Jumat (8/4/2016).
Seperti diketahui sebelumnya, defisit listrik di Kepulauan Nias yang berlangsung sejak Jumat malam (1/4/2016) terjadi karena dua PLTD Sewa 2 x 10 MW yang berada di Nias berhenti beroperasi. Hal ini akibat dari penyedia jasa sewa PLTD Nias melakukan pemutusan sepihak secara tiba-tiba, yakni 2 hari sebelum jatuh tempo. Seharusnya dalam kontrak, pemberitahuan pemutusan kerjasama dilakukan dua bulan sebelum jatuh tempo. Dengan tidak beroperasinya PLTD Sewa ini, PLN terpaksa melakukan pemadaman bergilir.
Untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat, PLN mendatangkan genset dari berbagai wilayah serta mengerahkan sedikitnya 50 petugas teknis dan operator PLN dari luar Nias. Mereka akan membantu pengoperasian genset, proteksi, dan hal teknis lainnya, mengingat para petugas yang ada telah bekerja non-stop sejak Jumat malam.
Hingga saat ini, daya mampu Pulau Nias sebesar 8 MW, diantaranya berasal dari PLTD Moawo (1,8 MW), PLTD Teluk Dalam (4,2 MW), dan 28 genset (2 MW). Dari 28 genset, sebanyak 22 genset diutamakan untuk mendukung kebutuhan listrik di tempat-tempat pelayanan masyarakat, seperti Kantor PDAM, Kantor Pengadilan dan Kejaksaan, Kantor Polres, Lapas, rumah sakit, sekolah, dan Kantor Pemerintah. Sementara enam genset lain yang baru tiba dari PLN Wilayah Sumatera Barat dan Gardu Induk Sidempuan akan digunakan untuk menyuplai tempat-tempat pelayanan masyarakat dan sosial, serta pelanggan rumah tangga.
Genset yang masuk dari GI Sidempuan sebesar 1 x 240 kW rencananya akan masuk sistem kelistrikan Nias 20 kV melalui PLTD Moawo, dan sebesar 1 x 88 kW akan dialihkan untuk suplai listrik di PDAM Binaka.
Sementara Genset yang didatangkan dari Wil Sumbar sebesar 4 x 80 kW, rencananya akan di gunakan untuk menyuplai trafo pelanggan umum, pasar, dan Gereja BNKP 1.
PLN memohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan akan berupaya maksimal untuk mengembalikan pasokan listrik di Kepulauan Nias. “Kami juga mohon doa dan dukungan masyarakat agar krisis listrik di Nias bisa cepat teratasi,” ungkap Agung.
Untuk mengatasi krisis listrik di Nias, ke depannya PLN bekerja sama dengan PLN Batam sebagai IPP (Independent Power Producer) untuk membangun PLTMG berkapasitas 25.000 kW di Desa Idanoi.
Berita Terkait
-
PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
-
Update Tarif Listrik PLN November 2025
-
Jadi Event Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia, PLN Electric Run 2025 Berlangsung Sukses
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
PLN Electric Run 2025 Siap Start Besok, Ribuan Pelari Dukung Gerakan Transisi Energi Bersih
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing