Suara.com - Pembukaan lahan dalam pembangunan jalan Trans Papua sepanjang 278,6 Km dari Wamena menuju Momugu, Papua, ditargetkan selesai pada Juni.
Hal tersebut dikatakan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat meninjau Trans Papua di Kenyam-Momugu, Kamis (28/4/2016).
"Juni sudah harus selesai, karena Presiden Joko Widodo ingin mengunjungi tempat ini dengan jalan darat," ujar Gatot.
Dalam pembukaan lahan dia mengatakan daerah Batas Batu hingga Momugi adalah daerah yang paling sulit karena banyak belukar dan dipenuhi rawa.
"Di sini (Momugu) dipenuhi dengan air, jadi harus kita timbun dengan pepohonan, kemudian ditimbun dengan tanah dan penimbunan itu dilakukan berkali-kali hingga padat dan bisa dijalani," kpaparnya.
Untuk mencapai dermaga Momugu ada sekitar 11 kilometer lagi jalan yang mesti ditimbun.
Dia mengatakan semua hambatan telah terselesaikan dengan baik, termasuk masalah keamanan.
"Kita bekerja sambil mengamankan diri. Keamanan di sini tanggung jawab Pangdam. Jadi tidak ada satu jengkal tanah pun di Republik Indonesia ini yang tak aman," kata dia.
TNI telah membantu pembukaan lahan sejak Januari 2016. Data dari Kodam XVII/Cenderawasih, jalan sepanjang 278,6 Km ini melewati daerah hutan, rawa dan sungai.
Ruas jalan ini melalui 40 sungai, di mana sebanyak 32 sungai belum ada jembatan dan 8 lainnya mempunyai jembatan sementara dari kayu, TNI AD juga bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan PT Wijaya Kary.
Selain pembangunan jalan, direncanakan akan turut dibangun 2 Dermaga di Momugu dan Batas Batu yang nantinya kapal bisa masuk sampai 300 ton ke Momugu dan di Batas Batu bisa masuk kapal sebesar 150 ton.
Dengan akses yang terbuka, maka diharapkan dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat Papua.
Pembangunan infrastruktur ini diharapkan bisa membuka akses Wamena, Mbua, Paro, Batas Batu dan Mumugu menuju pantai selatan Papua. (Antara)
Berita Terkait
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Mengintip Museum Papua yang Dikunjungi Anies Baswedan di Jerman, Punya Ratusan Artefak
-
Geger Mamberamo! Polisi Diserang Massa Pakai Parang dan Linggis, Tokoh Masyarakat Jadi Dalang?
-
Papua Memanas! Mapolres Mamberamo Raya Diserang Massa, Banyak Polisi jadi Korban, Apa Pemicunya?
-
Pembakaran Mahkota Cenderawasih Picu Kemarahan, Desak Aturan Khusus Meski Menhut Sudah Minta Maaf
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
OJK: Generasi Muda Bisa Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan
-
Rupiah Terus Amblas Lawan Dolar Amerika
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat