Suara.com - Presiden Joko Widodo memanggil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/5/2016). Sudirman dipanggil mengenai perkembangan proyek tenaga listrik 35.000 MW.
Terkait hal itu, Jokowi meminta proyek raksasa pengadaan listrik itu dievaluasi secara menyeluruh.
"Tadi melaporkan beberapa hal antara lain perkembangan listrik 35.000 MW. Karena kalangan investor, kalangan dunia usaha mulai mempertanyakan apakah kita bisa selesai atau tidak? Tadi Presiden meminta dilakukan evaluasi menyeluruh dari mulai proses tendernya, kemudian fincingnya, sampai pada pengelolaan di PLN," kata Sudirman kepada wartawan di Istana.
Dia menjelaskan, terutama kebijakan pemerintah untuk memudahkan investasi harus jadi perhatian. Khususnya kebijakan pemerintah yang mengarah untuk pembangunan energi baru.
"Jadi beliau menekankan supaya ada rivew yang mendalam dan menyeluruh, mumpung tenggat waktunya masih jauh, jadi jangan sampai di tengah jalan baru kita terasa ada hambatan-hambatan. Itu kira-kira pesan presiden," terang dia.
Menurut dia, kebijakan pemerintah sebetulnya sudah sangat memberikan ruang untuk percepatan pembangunan proyek tersebut. Namun saat eksekusinya memang terdapat hambatan-hambatan. Kendati begitu ia optimis proyek ini berjalan dengan baik.
"harus optimis. Tapi harus lebih teliti, harus lebih detail, harus lebih memperhatikan hal-hal dilapangan seperti pesan Presiden. Sekarang secara keseluruhan yang konstruksi sudah 10 persen, jadi sekitar 3.500-an. Yang sudah dalam PPA mungkin sekitar 30 persen, sisanya masih dalam persiapan pengadaan. Jadi sedikit lebih lambat dari target, makanya itu presiden memberi warning lebih baik melakukan evaluasi mendalam supaya tidak bermasalah ditengah jalan," tandas dia.
Sudirman menambahkan evaluasi proyek pengadaan listrik 35.000 MW tersebut diharapkan sebelum akhir bulan Mei atau awal Juni mendatang telah ada hasilnya.
"Sebelum puasa mudah-mudahan sudah ada hasil, situasinya seperti apa," pungkas dia.
Tag
Berita Terkait
-
Pertumbuhan Industri Tambang Tergantung Proyek Listrik 35 Ribu MW
-
Energi Terbarukan Bisa Bantu Wujudkan Proyek Listrik 35 Ribu MW
-
Energi Terbarukan Bisa Bantu Wujudkan Proyek Listrik 35 Ribu MW
-
Penyelesaian Proyek Listrik 35 Ribu MW Dipercepat
-
Program 35 Ribu MW Mandek, Jawa dan Bali Terancam Krisis Listrik
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang
-
Penumpang Kereta Api Tembus 369 Juta Hingga September 2025
-
Petrindo Akuisisi GDI, Siapkan Rp 10 Triliun untuk Bangun Pembangkit Listrik 680 MW di Halmahera