Suara.com - Bank Indonesia (BI) hari ini menggelar rapat koordinasi yang melibatkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah guna membahas bagaimana cara meningkatkan daya saing sebuah daerah ke arah "smart city" di seluruh daerah di Indonesia.
Rapat yang mengusung tema "Peningkatan Daya Saing Kawasan Perkotaan sebagai Pengerak Ekonomi Regional" itu dihadiri langsung oleh Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Bappenas Sofyan Djalil, Menkoinfo Rudiantara, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wali Kota Makasar Mohammad Ramdhan Pomanto.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, bukan hal yang mudah untuk menjadikan sebuah daerah atau kota menjadi "smart city" jika pemerintah yang daerah bersangkutan tidak memiliki perencanaan atau "masterplan" yang jelas.
"Kita harus punya "masterplan" yang jelas terlebih dahulu jika ingin menjadikan sebuah kota menjadi "smart city" dan penggerak perekonomian. Kalau tidak, nanti tidak akan memberikan dampak positif pada pertumbuhan perekononian di Indonesia," kata Agus dalam rapat yang digelar di kantor BI, Jakarta Pusat, Kamis (2/6/2016).
Ditambah lagi, lanjut Agus, dalam beberapa tahun mendatang, Indonesia akan mendapat bonus demografi yang sangat besar dan tidak bisa dihindari. Sehingga, dengan besarnya arus urbanisasi ini harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin agar berdampak pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
"Urbanisasi nggak bisa dihindari, tapi kota ingin SDM nya lebih siap kaya di Singapura, manufaktur, pariwisata nggak perlu sarjananya, tapi kualitasnya. Maka dari itu, ini harus dipersiapkan agar perkotaan dapat memberikan dampak kepada perekonomian regional," tegasnya.
Seperti diketahui, tingkat urbanisasi di Indonesia hanya memberikan dampak kepada perekonomian Indonesia sebesar 2 persen. Angka ini lebih kecil jika dibandingkan dengan negara seperti Filipina, Singapura atau Malaysia.
Tag
Berita Terkait
-
BI Perpanjang Batas Waktu Pembayaran Tagihan Kartu Kredit
-
Ramalan Ahok Soal Banjir Sampai Monas Meleset, Ini Kata Pramono Anung
-
Gubernur BI : Tiga Kunci Ini Bisa Bikin Indonesia Meroket di 2026, Apa Saja?
-
Banjir Sumatera Terparah 2025, Gubernur BI Ajak Masyarakat Sisihkan Rezeki untuk Membantu
-
Janji Rano Karno Benahi Tanggul Pantai Mutiara yang Mulai Rembes
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Tahapan Pengajuan KPR 2026, Kapan Sertifikat Rumah Diserahkan?
-
Harga Emas Antam Naik Konsisten Selama Sepekan, Level Dekati 2,5 Jutaan
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun