Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan nilai impor Indonesia Mei 2016 mencapai 11,14 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) atau naik 2,98 persen apabila dibandingkan April 2016. Sebaliknya turun 4,12 persen jika dibandingkan Mei 2015.
"Impor nonmigas Mei 2016 mencapai 9,47 miliar Dolar AS atau naik 0,16 persen jika dibandingkan April 2016, namun apabila dibandingkan Mei 2015 turun 0,70 persen," kata Kepala BPS Suryamin dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (15/6/2016).
Sementara impor migas Mei 2016 mencapai 1,67 miliar Dolar AS atau naik 22,50 persen jika dibandingkan April 2016. Namun apabila dibandingkan Mei 2015, impor migas justru turun 19,80 persen.
Secara kumulatif nilai impor Januari–Mei 2016 mencapai 53,89 miliar Dolar AS atau turun 11,61 persen dibanding periode yang sama tahun 2015. Kumulatif nilai impor terdiri dari impor migas 6,93 miliar Dolar AS (turun 34,15 persen) dan nonmigas 46,97 miliar Dolar AS (turun 6,91 persen).
"Peningkatan impor nonmigas terbesar Mei 2016 adalah golongan gula dan kembang gula sebesar 86,0 juta Dolar AS (92,08 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan mesin dan peralatan mekanik 129,0 miliar Dolar AS (7,45 persen)," jelas Suryamin.
Tiga negara asal barang impor nonmigas terbesar Januari–Mei 2016 adalah Cina dengan nilai 12,26 miliar Dolar AS (26,10 persen), Jepang 5,05 miliar Dolar AS (10,76 persen), dan Thailand 3,77 miliar Dolar AS (8,03 persen). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai pangsa pasar 22,26 persen, sementara dari Uni Eropa 9,51 persen.
Nilai impor golongan bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari–Mei 2016 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing sebesar 12,91 persen dan 16,68 persen. Sebaliknya impor golongan barang konsumsi meningkat 14,15 persen.
Berita Terkait
-
Lewat 'Kebun Mama', Ratusan Perempuan Komunitas di NTT Gerakkan Ketahanan Pangan Lokal
-
Kasus Impor Pakaian Bekas Ilegal, Dittipideksus Bareskrim Juga Sita 7 Bus
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!
-
Bank Mandiri Dorong Akselerasi Inklusivitas, Perkuat Ekosistem Kerja dan Usaha Ramah Disabilitas