Suara.com - Presiden Joko Widodo kembali memimpin rapat terbatas mengenai pengembangan potensi ekonomi Kepulauan Natuna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (29/6/2016). Hal ini menindaklanjuti rapat terbatas mengenai pengembangan kawasan Natuna dan sekitarnya yang digelar di atas Kapal KRI Imam Bonjol 23 Juni lalu.
Jokowi mengingatkan kepada para menteri terkait mengenai tiga fokus yang harus dikerjakan guna mengembangangkan kawasan Natuna. Tiga fokus yang disinggung oleh Presiden Jokowi ialah industri perikanan, industri migas, dan pertahanan kawasan perbatasan.
"Dari kunjungan kerja saya kemarin ke Natuna, ada fokus yang ingin kita kerjakan di sana. Yang pertama, berkaitan dengan industri perikanan. yang kedua, berkaitan dengan industri migas. Dan yang ketiga, berkaitan dengan pertahanan. Tiga hal ini yang akan kita detilkan lagi pada rapat terbatas kali ini," kata Jokowi.
Di sektor industri perikanan, Jokowi mendapatkan laporan bahwa produksi sektor kelautan dan perikanan di kawasan Natuna saat ini hanya sebesar 8,9 persen. Dia meyakini kawasan tersebut masih memiliki potensi yang luar biasa besar untuk dimanfaatkan.
"Oleh sebab itu, ini perlu dipercepat lagi sehingga bisa mendatangkan manfaat bagi kita," ujar dia.
Terkait dengan pengembangan sektor migas di kawasan Natuna, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said dalam rapat terbatas sebelumnya telah melaporkan bahwa dari 16 blok tersebut, baru lima di antaranya yang sudah berproduksi.
Sementara sisanya masih dalam tahap eksplorasi dan terminasi. Jokowi meminta untuk dilakukan percepatan pembangunan agar dapat menunjuang produksi migas di kawasan Natuna.
Lebih jauh, Jokowi menginstruksikan kepada jajarannya agar meningkatkan usaha penjagaan sumber daya alam dan kedaulatan wilayah Indonesia, khususnya di kawasan Natuna yang diyakini sebagai pintu gerbang kedaulatan Indonesia.
"Di sektor pertahanan, untuk menjaga sumber daya alam dan kedaulatan kita, dalam rapat terbatas yang lalu telah saya perintahkan kepada TNI, khususnya TNI AL dan Bakamla, agar meningkatkan patroli dan penjagaan di wilayah Natuna. Infrastruktur yg ada di Natuna yang perlu dibangun dan diperbaiki saya kira juga harus dimulai," tutur dia.
Berita Terkait
-
Jokowi Sebut Penyelundupan Bikin Investor Malas Berinvestasi
-
Anak Yatim Salah Sebut Nama Puan, Jokowi Ngakak Saat Bagi Sepeda
-
Jokowi: Hukum Seberat-beratnya Semua yang Terlibat Vaksin Palsu
-
Akrabnya Jokowi Bersama Anak Yatim dan Difabel di Istana Bogor
-
Anak Yatim Panggil Jokowi: Pak, Pak Woi Pak, Sini
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
Terkini
-
Anak Usaha Astra (UNTR) Diduga Cuan dari Kontrak Penjualan Solar Non-Subsidi, Benarkah?
-
Pengusaha Kapal Ngeluh, Angkutan Logistik Terancam Lumpuh Akibat Kontainer Minerba Ditahan
-
Strategi Sinar Mas Bawa UMKM Naik Kelas
-
Jasindo Gercep: Klaim Jasa Marga Rp 7,3 Miliar Cair Kilat, Operasional Tol Kembali Lancar!
-
ADB Kasih Pinjaman Rp 8,3 Triliun untuk Indonesia, Buat Apa?
-
Lawan Praktik Bisnis Nakal, Bos MCCI: Tidak Ada Toleransi Korupsi!
-
PT Pegadaian Raih Indonesia Best CX-EX Strategy Award 2025: Sinergi Pengalaman Pelanggan-Karyawan
-
Kala Ekonomi Sedang Lesu, Tapi Menkeu Purbaya Sebut Sekarang Waktu Terbaik Beli Rumah
-
Jangan Kaget! Harga Emas Antam Tembus Rp 2.383.000 per Gram Hari Ini
-
Atasi ketimpangan, Startup Dilibatkan untuk Ciptakan Solusi Permanen Bagi Kemiskinan Pesisir