Suara.com - Presiden Joko Widodo mengatakan penyelundupan yang terjadi di tanah air akan menimbulkan kerugian serius bagi negara. Maka dari itu penyelundupan harus berantas, termasuk bagi aparat yang terlibat harus ditindak tegas.
"Tindak tegas aparat yang bermain, yang membackup, yang menjadi backing penyelundupan. Karena kita tahu kalau penyelundupan ini tidak bisa kita kurangi, orang akan malas berproduksi, orang akan malas berinvestasi. Ini kerugian besar yang akan kita dapatkan. Oleh sebab itu, semua harus ditindak tegas tanpa pandang bulu," kata Jokowi dalam pengantar rapat terbatas mengenai masalah penyelundupan di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (2 9/6/2016).
Jokowi menilai peta kerawanan penyelundupan sudah diketahui. Maka dari itu dia menginstruksikan untuk membatasi ruang gerak penyelundupan.
Caranya dengan meningkatkan upaya pencegahan, pengawasan dan penegakan hukum bagi pelaku penyelundupan. Jokowi juga mengingatkan kembali kepada para aparat untuk dapat saling bersinergi dalam melakukan pengawasan dan patroli bersama di wilayah perbatasan.
"Sekarang kuncinya adalah aksi pencegahannya, di aksi pengawasannya, di aksi penegakan hukumnya," ujar dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menekankan pentingnya pengawasan dan patroli bersama untuk terus dilakukan di daerah-daerah di wilayah rawan penyelundupan.
"Saya menekankan pentingnya pengawasan dan patroli bersama bisa berjalan lebih efektif," tutur dia.
Selain itu, Presiden juga menyampaikan urgensi penguatan penjagaan wilayah perbatasan yang seringkali menjadi pintu masuk penyelundupan, khusus melalui jalur-jalur tikus di perbatasan.
Dia juga menekankan seluruh jajaran yang ada harus bersama-sama kompak bersinergi agar wilayah-wilayah yang rawan penyelundupan itu bisa betul-betul diawasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Semarang Peringati Pertempuran Lima Hari, Generasi Muda Didorong Memaknai Patriotisme
-
Baru Sebulan Menjabat, Purbaya Jadi Menteri Paling Bersinar di Kabinet Prabowo-Gibran
-
Lewat Creative Financing, Dampak Pengurangan DBH untuk Jakarta Bakal Terminimalisir
-
Politik Pangan Nasional, SPI Ungkap Dugaan Pelemahan Bapanas Demi Impor
-
Survei Index Politica: Dapat Nilai 'A', Publik Puas dengan Kinerja Setahun Presiden Prabowo
-
KAI Daop 9 Jember Catat 12 Kasus Vandalisme 'Batu di Atas Rel' Sejak Awal 2025
-
Kasus Kepsek SMAN 1 Cimarga Jadi Alarm Penting, Sekolah Harus Tegakkan Kawasan Tanpa Rokok
-
ICW Sebut MBG 'Pintu Awal Korupsi', Sedot Anggaran Pendidikan dan Untungkan Korporasi
-
Pemulung Temukan 16 Bahan Peledak Aktif di Sungai Curug: Ada Granat Nanas dan TNT!
-
Suhu di Jakarta Sempat Sentuh 35 Derajat, Pramono Anung: Yang Penting Hatinya Nggak Panas