Suara.com - Ekonomi Indonesia memamerkan ketangguhannya dalam situasi global yang tidak stabil. Laporan terkini menyimpulkan bahwa Indonesia menyalip Malaysia dan Thailand sebagai Emerging Market terbesar di Asia Tenggara.
"Optimisme terhadap Indonesia terus membaik dan pengesahan RUU pengampunan pajak mempertinggi harapan peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) 2016," kata Lukman Otunuga, Research Analyst Forextime dalam keterangan resmi, Sabtu (16/7/2016).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diharapkan semakin meningkat, sehingga Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat semakin menguat di masa mendatang. Walaupun IHSG sedikit melemah dalam beberapa hari terakhir, namun pasar modal berpotensi untuk semakin bergairah saat peningkatan selera risiko menarik investor untuk memperdagangkan aset berisiko.
BoE tidak mengubah suku bunga, GBP menguat
Bank of England mengejutkan pasar global pada perdagangan hari Kamis (14/7/2016) dengan keputusan yang tak terduga untuk mempertahankan suku bunga walaupun Brexit mengakibatkan tekanan yang besar. Pasar terus mengkhawatirkan potensi resesi pasca Brexit dan ketidakpastian Brexit mengganggu ekonomi Inggris, namun BoE memilih untuk tidak membuat perubahan. Sempat ada ekspektasi besar bahwa BoE akan memotong suku bunga 0.25 persen demi mengupayakan stabilitas ekonomi, namun keputusan hari ini telah memberi dukungan bagi investor yang bullish terhadap Poundsterling. Sebagian besar Komite Kebijakan Moneter memperkirakan kebijakan akan dilonggarkan di bulan Agustus dan ini membatasi peningkatan Poundsterling.
"Tidak ada yang berubah secara fundamental dan apabila data domestik terus tidak menggembirakan karena efek Brexit, maka pemotongan suku bunga dan intervensi BoE lebih lanjut sangat mungkin terjadi di masa mendatang," ujar Lukman.
Poundsterling maupun Dolar Amerika Serikat (AS) tengah meningkat menuju 1.346 setelah BoE memutuskan untuk mempertahankan suku bunga, namun dapat kembali melemah setelah investor memahami bahwa pemotongan suku bunga akan terjadi di masa mendatang. "Dari sudut pandang teknikal, breakdown yang tegas di bawah 1.32 dapat membuka jalan menuju 1.28," tutup Lukman.
Berita Terkait
-
Meski Rupiah Menguat, BPS Ingatkan Pemerintah Tetap Hati-hati
-
BPS: Juni 2016, Rupiah Terapresiasi 2,95 Persen dengan Dolar AS
-
Investor Tunggu Arah Kebijakan Inggris, Pasar Eropa Melemah
-
Mabes Polri Klaim Kecelakaan Lalu Lintas Mudik 2016 Menurun
-
Komisi VI: Pemerintah Ceroboh Buka Exit Timur Brebes dan Pantura
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Sambut Nataru dan Tutup Buku 2025, BI Sesuaikan Jadwal Operasional Sistem Pembayaran
-
Tensi Panas! AS Adang Tanker Venezuela, Harga Minyak Mentah Global Langsung Melompat
-
Aturan Cuti Hamil 6 Bulan dan Ketentuan Gaji yang Wajib Dipenuhi Perusahaan
-
PIP 2025 Mulai Cair untuk Jakarta, Cek Jadwal Gelombang dan Status Sipintar
-
Sinergi Gerak Cepat Hadapi Bencana Sumatera, MIND ID Bersama Danantara Bantu Wilayah Terdampak
-
BRI Gelar Satukan Langkah untuk Sumatra, Beri Bantuan Rp50 M untuk Percepat Pemulihan Bencana
-
Harga Emas Antam Akhirnya Kembali Tembus 2,5 Juta Per Gram
-
Saham SUPA Keok di Tengah Kinerja Positif Cetak Laba Rp122 Miliar
-
Batavia Prosperindo Lewat RFI Kucurkan Rp200 Miliar Transformasi Mal di Batam
-
Update Harga BBM Pertamina, Shell dan Vivo Jelang Natal dan Tahun Baru 2026