Peluang pengembangan industri kimia nasional masih terbuka lebar di masa mendatang. Dengan jumlah penduduk sekitar 230 Juta jiwa dan ketersediaan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki peluang menempatkan diri pada garis depan pengembangan industri kimia.
Hal tersebut disampaikan Direktur Industri Kimia Hulu Kementerian Perindustrian, Muhammad Khayam pada pembukaan PameranInternational Chemical Summit and Exhibition (InaChem 2016) danIndonesia Building Mechanical & Electrical Expo 2016 di Jakarta, Rabu (27/7/2017).
“Sebagaimana kita ketahui bahwa kehidupan manusia tidak lepas dari pemanfaatan bahan kimia yang diproduksi oleh industri kimia,” ujarnya. Oleh karena itu, produksi dan konsumsi produk kimia sering digunakan sebagai tolok ukur tingkat kemajuan dan kesejahteraan suatu negara.
Menurut Khayam, rantai nilai industri kimia terkait erat dengan sektor ekonomi produktif yaitu pangan, sandang, dan papan, serta penyediaan bahan baku berbagai industri hilir antara lain industri elektronik dan otomotif.
“Berbagai industri kimia telah tumbuh dan berkembang di Indonesia antara lain industri petrokimia, oleokimia, agrokimia, dan sebagainya. Industri kimia tersebut juga menghasilkan berbagai produk kimia untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia,” paparnya.
Lebih lanjut, Khayam menegaskan, pihaknya terus menjalin hubungan erat dengan stakeholder industri kimia untuk menyelaraskan persepsi dan komitmen bersama. Berbagai komitmen antara lain meningkatkan penggunaan sumber daya domestik, memperluas pasar dalam negeri dan ekspor, serta menginisiasi upaya reindustrialisasi di masa mendatang.
“Wujud nyata komitmen tersebut dituangkan dalam upaya peningkatan investasi baru, penerapan teknologi mutakhir, dan peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN),” tuturnya.
Di samping itu, kata Khayam, upaya penghiliran pembangunan industri migas dan batu bara akan berfokus pada pembangunan industri petrokimia atau pupuk, antara lain di Teluk Bintuni dan Aceh. “Sehingga migas dan batu bara yang digunakan sebagai bahan baku industri dapat memiliki nilai lebih dibanding menjualnya sebagai komoditas,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama Direktur Eksekutif Federasi Industri Kimia Indonesia (FIKI) Suhat Miyarso mengatakan, industri kimia tahun ini berusaha menjaga kinerja dengan target pertumbuhan sebesar 6 persen di tengah kondisi perekonomian yang penuh tekanan.
“Target pertumbuhan ini dicanangkan dengan asumsi pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,4 persen dan iklim usaha yang kondusif serta tekanan perlambatan ekonomi dunia dapat dikendalikan,” ujarnya.
Dia mengimbau kepada para anggota FIKI untuk terus melakukan efisiensi, inovasi dan pengembangan produk serta mencari terobosan-terobosan guna menjaga kinerja industri kimia Indonesia dengan memanfaatkan sumber daya dalam negeri. “Salah satu terbosan yang bisa diangkat adalah bio refinery dan karet,” ulasnya.
Berita Terkait
-
Diperlukan Insentif Khusus untuk Dongkrak Industri Tekstil
-
Pertumbuhan Industri Makanan Minuman di Q1 2016 Capai 7,55 Persen
-
Menperin Saleh Resmikan Proving Ground Gajah Tunggal di Karawang
-
Menperin: Investasi Jerman di Indonesia Rp325 Miliar di Q1 2016
-
Kemenperin Pacu Pengembangan Industri Elektronika
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
IHSG Merosot Lagi Hari Ini, Investor Masih Tunggu Pertemuan AS-China
-
Ada Demo Ribut-ribut di Agustus, Menkeu Purbaya Pesimistis Kondisi Ekonomi Kuartal III
-
Bahlil Blak-blakan Hilirisasi Indonesia Beda dari China dan Korea, Ini Penyebabnya
-
Purbaya Akui Pertumbuhan Ekonomi Q3 2025 Lambat, Tapi Warga Mulai Percaya Prabowo
-
Rupiah Membara Taklukan Dolar AS di Penutupan Hari Ini
-
Bahlil Sindir SPBU Swasta Soal BBM Etanol: Jangan Dikira Kita Tidak Paham
-
8.000 Warga Kurang Mampu di Berbagai Daerah Bakal Nikmati Sambungan Listrik Gratis