Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis (28/7/2016) ditutup naik sebesar 24 poin atau 0,47 persen ke level 5.299 setelah bergerak di antara 5.255-5.278. Sebanyak 203 saham naik, 114 saham turun, 88 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp10.145 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) Rp243 miliar.
Penjelasan tersebut tertuang dalam keterangan resmi Managing Partner PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe, Jumat (29/7/2016).
Pasar Amerika di tutup bervariasi, di tengah penurunan harga minyak, seiring investor mengalihkan fokus dari earnings Ford yang mengecewakan ke laporan pendapatan Alphabet dan Amazon. Saham ConocoPhillips menghapus kerugian sebelumnya untuk perdagangan naik 0,7 persen. Sementara itu, saham Ford Motor Co. merosot 7,2 persen. Indeks Dow Jones ditutup 0,09 persen lebih rendah di 18,456, dengan kinerja terlemah diperlihatkan saham Boeing. S&P 500 naik 0,16 persen ditutup di 2170, dengan sektor kebutuhan konsumen memimpin 7 sektor lainnya beranjak lebih tinggi. "Sedangkan Nasdaq berakhir naik 0,39 persen di 4,721," kata Kiswoyo.
Pasar Eropa ditutup melemah di tengah para investor yang mencerna serangkaian laporan earnings. Laporan earnings menjadi fokus oleh investor Eropa pada hari Kamis (28/7/2016). Credit Suisse melaporkan laba yang mengejutkan di kuartal kedua 2016, namun saham mereka ditutup turun 5 persen, sementara itu bank BNP Paribas Perancis juga turun setelah membukukan laba kuartal kedua yang lebih baik dari perkiraan, walaupun retail bank terlihat berjuang untuk mencetak laba. Indeks FTSE melemah 0.44 persen di level6,721, CAC melemah 0.59 persen di level4,420 dan DAX di 0.43 persen di level 10,274. "Ketiganya berakhir di-perdagangkan lebih rendah,ditutup masing-masing turun 2 persen dan 2,1 persen," ujar Kiswoyo.
Sementara di dalam negeri. Sri Mulyani, Menteri Keuangan menyatakan akan melihat lagi komposisi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan ( APBN-P ) 2016. Dia mengatakan, bersama jajaran Ditjen Pajak, Ditjen Bea dan Cukai akan melihat kembali target-target pemerintah yang telah disusun dalam APBN-P tersebut. Sri mengatakan, langkah tersebut dilakukan untuk melihat potensi risiko yang kemungkinan besar masih menghantui APBN-P 2016. Sri berharap, upaya eval-uasi yang dilakukan nantinya bisa menghindarkan APBN dari risiko. Selain itu, upaya tersebut diharapkan bisa menjadi langkah antisipasi dini terhadap sega-la potensi risiko fiskal yang mungkin terjadi.10.145 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) Rp243 miliar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah