Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu (27/7/2016) ditutup naik sebesar 49 poin atau 0,96 persen ke level 5.274 setelah bergerak di antara 5.245-5.301. Sebanyak 203 saham naik, 114 saham turun, 88 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp 10.145 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) Rp 502 miliar.
Penjelasan tersebut tertuang dalam keterangan resmi Managing Partner PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe, Kamis (28/7/2016).
"IHSG bergerak menguat 49 point membentuk candle dengan body naik tetapi shadow diatas indikasi perlawanan atas penguatan. IHSG berpelu-ang konsolidasi koreksi dengan support di level 5242 sampai 5179 dan resistance di level 5301 sampai 5320," kata Kiswoyo.
Pasar Amerika ditutup bervariasi pada hari Rabu (27/7/2016) setelah Federal Reserve mempertahankan tingkat suku bunga tidak berubah, namun masih membuka pintu untuk sebuah kenaikan suku bunga sebelum akhir tahun ini. indeks Dow Jones berakhir turun tipis 0,01 persen di 18,473. dengan saham Apple mencatat kenaikan terbesar dan kinerja terburuk diperlihatkan saham Coca-Cola. "Indeks S&P 500 berakhir 0,11 persen lebih rendah di 2166, dipimpin pelemahan sektor kebutuhan konsumen. Sementara Nasdaq terapresiasi 0,58 persen ke 5139.81," ujar Kiswoyo.
Pasar Eropa ditutup sedikit lebih tinggi pada hari Rabu (27/7/2016) menjelang keputusan kebijakan terbaru dari Federal Reserve AS dan data ekonomi Inggris yang lebih baik dari perkiraan. Para trader tidak berharap the Fed akan naikan suku bunga, namun akan melihat untuk indikasi waktu kenaikan suku bunga selanjutnya. Indeks FTSE 0.4 persen lebih tinggi setelah produk domestik bruto kuartal kedua Inggris melampaui estimasi. Indeks CAC ditutup naik 1.2 persen ke level 4,446, ditopang oleh perilisan earnings dari LVMH, PSA Peugeot dan Airbus. Indeks DAX Jerman masih mempertahankan penguatannya, naik 0.7 persen, ke level 10,319.
Sementara di dalam negeri, Kiswoyo menyebut Presiden Joko Widodo pernah mengatakan, bahwa program pengampunan pajak mulai diganjal negara lain. Tanpa menyebut negara lain yang dimaksudnya, Jokowi bilang, agen dari negara lain tersebut sudah mulai masuk ke Indonesia. Jokowi mengatakan, agen-agen tersebut sudah menyusup ke Indonesia dan mempengaruhi agar uang masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri tidak dibawa pulang. Selain permasalahan tersebut, Jokowi mengatakan, pelaksanaan Program Pengampunan Pajak juga masih mendapat ganjalan dari kesiapan aparat pajak di lapangan. Berdasarkan temuan timnya di lapangan, dirinya masih menemukan banyak keluhan dari masyarakat mengenai kesiapan petugas di lapangan. Atas permasalahan itulah, Jokowi memberi peringatan kepada Kementerian Keuangan dan Ditjen Pajak untuk segera melakukan pembenahan, supaya program tersebut bisa sukses.
Berita Terkait
-
IHSG Ditutup Menguat 49,96 Poin Setelah Jokowi Rombak Kabinet
-
Tahun Ini Summareccon Fokus Garap Proyek Segmen Menengah
-
Investor Tunggu Arah Kebijakan Inggris, Pasar Eropa Melemah
-
Forextime: RUU Pengampunan Pajak Disahkan Dongkrak Sentimen Pasar
-
Charoen Pokphan Indonesia Targetkan Pendapatan Tumbuh 15 Persen
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
-
Kapasitas PLTP Wayang Windu Bakal Ditingkatkan Jadi 230,5 MW