PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mulai mengoperasikan pembangkit listrik kedua sebagai bagian program pembangunan 35.000 MW di Jeranjang, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Direktur Regional Bisnis Sulawesi dan Nusa Tenggara PLN Machnizon Masri dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (31/7/2016) mengatakan, proyek 35.000 MW kedua yang beroperasi itu merupakan pembangkit bergerak (mobile power plant/MPP) berbahan bakar gas dengan kapasitas 2x25 MW.
"Satu unit mesin MPP Jeranjang berkapasitas 25 MW mulai beroperasi setelah melalui uji coba tegangan untuk memastikan keandalan mesin dan penyesuaian terhadap sistem yang ada," katanya.
Menurut dia, pada tahap awal, memang baru satu unit MPP Jeranjang berkapasitas 25 MW yang masuk sistem, namun dalam waktu tidak terlalu lama, satu unit 25 MW lainnya akan menyusul untuk dilakukan uji coba keandalan mesin.
Sebelumnya, PLN mengoperasikan PLTG Gorontalo berkapasitas 100 MW sebagai pembangkit listrik pertama program 35.000 MW sejak Januari 2016.
Machnizon mengatakan, pengoperasian MPP Jeranjang tersebut memenuhi janji PLN kepada Presiden Joko Widodo saat peletakan batu pertama (groundbreaking) MPP Jeranjang pada 11 Juni 2016.
Saat itu, Presiden meminta MPP Jeranjang beroperasi sebelum Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVI yang diselenggarakan di Lombok, NTB pada 30 Juli hingga 6 Agustus 2016.
"Kami siap menyokong kebutuhan listrik selama pergelaran acara MTQ berlangsung," ujarnya.
Dengan masuknya MPP Jeranjang 50 MW, lanjutnya, maka diperkirakan rasio elektrifikasi sistem Lombok akan meningkat dari 73,83 persen per April 2016 menjadi 78,16 persen pada Desember 2016.
Kelistrikan NTB terdiri dari tiga sistem yang terpisah yaitu Lombok, Sumbawa, dan Bima.
Sistem Lombok merupakan yang terbesar dengan beban puncak mencapai 212 MW dan daya mampu pasok 219 MW per Juni 2016. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Realisasi PNBP Tembus Rp 444,9 Triliun per November 2025, Anjlok 14,8%
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
-
Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana Kab Aceh Tamiang Salurkan Bantuan
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 269,4 Triliun per November 2025, Naik 4,5%
-
BUMI Borong Saham Australia, Ini Alasan di Balik Akuisisi Jubilee Metals
-
Kemenkeu Klaim Penerimaan Pajak Membaik di November 2025, Negara Kantongi Rp 1.634 Triliun
-
BRI Peduli Siapkan Posko Tanggap Darurat di Sejumlah Titik Bencana Sumatra
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci
-
Kenaikan Harga Perak Mingguan Lampaui Emas, Jadi Primadona Baru di Akhir 2025