Suara.com - Kalau lagi ada masalah, orang yang pertama kali didatangi pasti teman dekat atau keluarga. Permintaan tolong lalu terlontar. Termasuk saat ada masalah duit. Teman atau keluarga jadi andalan buat dapat pinjaman mudah, dan syukur-syukur kalau tanpa bunga.
Sebagai orang terdekat, pastinya susah menolak permintaan itu. Apalagi kalau dia sambil mewek. Tapi, urusan pinjam-meminjam doku antarteman atau keluarga bisa rumit ujungnya. Karena itu, kita berhak menolaknya!
Sedikitnya ada 4 dasar buat menolak minjamin uang ke teman. Simak di bawah ini buat yang butuh senjata:
1. Lagi kering, bos!
Jika dirinya sendiri lagi bokek, mana bisa ngasih pinjaman ke orang lain? Yang ada malah kalau bisa disuntik dana juga. Itulah. Harus dipertimbangkan baik-baik kondisi finansial dalam negeri, baru ngurusi keuangan mancanegara, ya. Jangan sampai niatnya ngasih utang, malah kita sendiri juga ngutang.
2. Utangmu udah lunas?
Ada kemungkinan orang yang pinjam duit ke kita itu masih punya utang ke pihak lain, termasuk teman-teman sendiri. Kalau kasusnya begini, dasar kita kuat buat menolak. “Utangmu udah lunas?” tanyakan saja begitu. Kalau utangnya ke orang lain saja belum bisa dilunasi, kira-kira gimana coba utangnya ke kita?
Bukan mau negative thinking, tapi waspada itu perlu. Jangan-jangan dia hanya gali lubang tutup lubang.
3. Buat apa?
Jangan kira semua orang yang mau ngutang itu bener-bener butuh. Ada juga yang ngutang buat memenuhi keinginan pribadinya. Misalnya ngutang teman buat beli hape baru. Ini kan konyol. Bisa pakai kartu kredit atau beli lewat jasa lembaga kredit kalau buat itu.
Mungkin dia ngutang ke orang pribadi biar lebih ringan. Nggak apa-apa sih sebenarnya, asal dia bener-bener sanggup mengembalikannya sesuai dengan perjanjian. Kalau nggak, no way!
4. Modal ngomong doang
Jika dia mau pinjam uang, bisa saja kita berikan. Asalkan ada perjanjian hitam di atas putih. Bukan mau sok resmi, tapi buat jaga-jaga saja. Apalagi kalau nominal besar dan dia diketahui punya utang di tempat lain juga. Jadi, bukan modal ngomong doang.
Kalau nggak ada komitmen tertulis, bisa-bisa dia kabur melewati tenggat pembayaran. Kalau sudah begini, siapa yang rugi? Kamu. Pacarmu juga, soalnya tabungan gak cukup-cukup buat modal nikah.
Sesungguhnya, sangat disarankan bagi kita untuk membantu teman yang lagi kesusahan. Tapi jika kita baper alias bawa perasaan saat menghadapi kondisi kayak gini, siap-siap menelan kekecewaan.
Tag
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 269,4 Triliun per November 2025, Naik 4,5%
-
BUMI Borong Saham Australia, Ini Alasan di Balik Akuisisi Jubilee Metals
-
Kemenkeu Klaim Penerimaan Pajak Membaik di November 2025, Negara Kantongi Rp 1.634 Triliun
-
BRI Peduli Siapkan Posko Tanggap Darurat di Sejumlah Titik Bencana Sumatra
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci
-
Kenaikan Harga Perak Mingguan Lampaui Emas, Jadi Primadona Baru di Akhir 2025
-
Target Mandatori Semester II-2025, ESDM Mulai Uji Coba B50 ke Alat-alat Berat
-
Ritel dan UMKM Soroti Larangan Kawasan Tanpa Rokok, Potensi Rugi Puluhan Triliun
-
Jurus Bahlil Amankan Stok BBM di Wilayah Rawan Bencana Selama Nataru