Suara.com - Gaji pas-pasan biasanya jadi alasan sulit menabung. Kadang ada benarnya mengingat besaran gaji menentukan berapa duit untuk porsi tabungan. Tapi argumen ini lemah mengingat berapa pun besar gaji tapi gagal mengaturnya bakal menguap begitu saja.
Cuma memang bukan perkara muda bagi yang bergaji pas-pasan, katakanlah Rp 2 juta. Di zaman yang serba mahal ini, sulit untuk menyisakan porsi untuk menabung. Kalau pun bisa, pastinya menuntut pengorbanan.
Hanya itu sepadan kok dengan hasilnya. Ingat bunyi pepatah, bersakit-sakit dahulu dan bersenang-senang kemudian. Relevan dengan pengorbanan menabung saat ini tapi hasilnya baru dinikmati di kemudian hari.
Biar pengorbanan itu tak berasa, ada baiknya gunakan jurus kreatif. Mau tahu apa saja jurusnya? Simak di bawah ini.
1. Uang receh
Uang receh baru berasa nilainya ketika disatukan dalam jumlah besar. Banyak contoh kekuatan uang receh yang selama ini diremehkan orang. Ada lho orang yang bisa membeli motor sampai mobil hanya bermodalkan uang receh. Itu fakta!
Jadi ketika ada uang receh, lebih baik disimpan di suatu wadah. Nilanya mungkin kecil saat ini, tapi ketika sudah terkumpul setinggi bukit, baru terasa kekuatannya.
2. Sisihkan uang per hari
Buatlah kebiasaan baru yang baik, yakni menyisihkan sebagian uang dengan nominal tertentu tiap hari. Tak usah besar-besar. Cukup setara harga sebiji kerupuk alias Rp1000. ketika kebiasaan itu dilakukan, dalam sebulan sudah dapat Rp30 ribu. Setahun? Tak terasa sudah terkumpul Rp460 ribu.
3. Menabung Emas
Kadang punya duit bikin orang tergoda membelanjakannya. Nah, jurusnya pakai cara lain dengan menabung emas. Sekarang ini menabung emas tak perlu modal besar. Silakan datang ke Pegadaian atau bank yang punya produk tabungan emas.
Cukup buka rekening dan selanjutnya setor uang secara rutin. Lebih asyik lagi kalau pakai target. Katakanlah menargetkan punya tabungan 50 gram emas selama setahun.
4. Tabungan Rencana
Masih susah mengikhlaskan uang untuk ditabung? Di sini mesti pakai unsur paksaan. Caranya dengan membuka tabungan rencana. Tabungan ini akan ‘memaksa’ nasabahnya menabung dalam nominal tertentu setiap bulan.
Benefit yang paling berasa adalah praktis karena langsung autodebet dari rekening. Lamanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisa setahun, lima tahun, sampai 10 tahun. Kemudian bunganya lebih besar dan biasanya dilengkapi asuransi kesehatan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Rupiah Terus Amblas Lawan Dolar Amerika
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo