Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (27/8/2016). Disana, Menhub melakukan pertemuan dengan pengelola Pelabuhan Tanjung Priok PT. pelindo II, bersama dengan stakeholder terkait lainnya membahas perkembangan tol laut.
Dalam pertemuan tersebut, Menhub Budi mengatakan bahwa dirinya mendiskusikan dan meminta pendapat dari para pelaku di pelabuhan, terkait hal-hal apa yang masih kurang dan perlu disempurnakan untuk mengembangkan tol laut kedepannya, misalnya: dwelling time, modernisasi, kanalisasi, akuisisi dan banyak hal lainnya yang dibahas bersama," jelas Menhub Budi usai melakukan pertemuan di kantor Pelindo II Tanjung Priok.
Selanjutnya ditegaskan oleh Menhub Budi bahwa salah satu tujuan dari dibangunnya tol laut adalah untuk menekan disparitas harga secara konsisten antara wilayah Barat dengan wilayah Timur Indonesia. "Saya dapat laporan dari Pelni memang sudah ada penurunan tapi tidak bisa konstan. Beberapa waktu atau hari masih bisa naik lagi. Walapun begitu, upaya yang telah dilakukan selama ini sudah bagus. Tinggal kita sempurnakan lagi, " ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Menhub mengatakan bahwa dirinya mendiskusikan dan meminta pendapat dari para pelaku di pelabuhan, terkait hal-hal apa yang masih kurang dan perlu disempurnakan untuk mengembangkan tol laut kedepannya.
"Pentingnya kehadiran pemerintah (negara) dalam kegiatan di sektor transportasi, khususnya laut, bukan berarti hanya membangun infrastruktur saja, tetapi sampai dengan mengoptimalkan manfaat dari infrastruktur yang telah dibangun tersebut" tegas Menhub Budi.
"Selain itu, diperlukan pula penguatan strategi menjadikan pelabuhan nasional sebagai hub dengan kelengkapan fasilitasnya sehingga kapal-kapal dari luar yang membawa barang bisa langsung ke Pelabuhan di Indonesia tanpa harus singgah di Singapura" tambahnya.
"Untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut, dalam waktu dekat ini, kami akan konsolidasikan semua BUMN (Pelabuhan) yang ada, untuk membuat planning yang lebih terintegrasi," tegasnya.
Selain melakukan pertemuan dengan jajaran direksi PT. Pelindo II (Persero), Menhub Budi juga melakukan peninjauan ke Terminal Kontainer Baru Fase 1 di Pelabuhan Tanjung Priok atau New Priok Container Terminal One (NPCT1) dengan menggunakan kapal patroli Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai Ditjen Perhubungan Laut.
Dalam kunjungan tersebut, beberapa jajaran Kemenhub turut serta bersama Menhub di antaranya Dirjen Perhubungan Laut, A Tonny Budiono.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan
-
Cukai Tembakau Tidak Naik, Ini Daftar Saham yang Diprediksi Bakal Meroket!
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun