Anggota Komisi VI DPR RI Bambang Haryo Soekartono mengatakan proyek reklamasi Teluk Jakarta harus bisa menjadi sandaran bagi 90 persen kapal dunia demi mengembalikan peran Indonesia sebagai poros maritim.
"Mohon ada kajian dari Pemprov DKI terkait dengan pelabuhan yang sudah menjadi idola bangsa ini karena kita ini pada posisi poros maritim dunia. Dari (kapal) Asia Timur atau Eropa dan Amerika lewat Selat Malaka, Indonesia. Reklamasi ini harus bisa buat mereka suka untuk sandar di wilayah kita," kata Bambang pada acara diskusi di Jakarta, Rabu (24/8/216).
Proyek reklamasi, kata dia, harus bisa dimanfaatkan menjadi kawasan industri terintegrasi dengan wilayah pelabuhan sehingga Jakarta tetap menjadi kota perdagangan maritim.
Menurut dia, Indonesia dilewati 90 persen kapal dunia, yakni kurang lebih 100.000 kapal yang lalu-lalang di Selat Malaka dan arus peti kemas mencapai 100 juta TEUs per tahun.
"Yang menyerap 100 juta TEUs itu ada Singapura mencapai 40 juta TEUs, Malaysia 12 juta s.d. 16 juta TEUs, sedangkan Indonesia yang panjang pantainya 600 mil hanya disandari kapal tidak lebih dari 3 juta TEUs," ujar Bambang.
Oleh karena itu, dia meminta Pemerintah Provinsi DKI membuat kajian dan berdiskusi dengan kementerian terkait, seperti Kementerian Perhubungan, Kemeterian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Menurut dia, ada banyak aspek dalam proyek reklamasi yang harus dikaji, seperti navigasi laut untuk wilayah berlabuh kapal komersial, industri terintegrasi pelabuhan, dan pengerjaan rumah elite yang mengedepankan biota lingkungan serta mata pencaharian nelayan.
Bambang menambahkan bahwa kawasan industri terintegrasi pelabuhan dapat mengurangi kemacetan bersamaan dengan para penduduk yang tinggal di daerah penyangga, seperti Bekasi dan Karawang.
"Dahulu pemikiran saya 3 tahun lalu seperti itu sehingga ongkos logistik jadi murah karena industri pangan kita bisa cepat dan akhirnya bisa bersaing MEA," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
INET Umumkan Rights Issue Jumbo Rp1,78 Triliun, Untuk Apa Saja Dananya?
-
Tukad Badung Bebas Sampah: BRI Gandeng Milenial Wujudkan Sungai Bersih Demi Masa Depan
-
Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan
-
Cukai Tembakau Tidak Naik, Ini Daftar Saham yang Diprediksi Bakal Meroket!
-
BRI Peduli Salurkan Ambulance untuk Masyarakat Kuningan, Siap Layani Kebutuhan Darurat!
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?