Suara.com - Memiliki kekayaan sumber daya alam dan manusia yang luar biasa, ternyata tak membuat Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam hal bahan baku pangan. Nyatanya, masih begitu banyak ragam bahan baku pangan yang diimpor dari negara lain.
Lantas, apa sih yang menjadi penyebabnya? Menurut Prof. Dr. Ir. Nuri Andarwulan, Msi selaku Direktur South East Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center IPB, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan yang dimiliki oleh produsen industri bahan baku pangan di Indonesia dalam mengolah bahan-bahan tersebut, ke bentuk yang sekunder atau tersier.
Selama ini kata dia, Indonesia hanya bisa mengekspor bahan baku primer ke luar negeri. Namun untuk sekunder dan tersier masih impor.
"Kita itu sebenarnya punya banyak, seperti rempah-rempah kita tertinggi. Tapi biasanya kita hanya jual yang bentuknya primer, berupa rempah langsung. Tapi untuk ekstraknya, kita ambil dari luar. Jadi rempah dari sini, di bawa ke Jepang, Eropa, Amerika, terus dibawa lagi ke sini berupa ektrak, udah jadi mahal," kata dia dalam konferensi pers Food Ingredients (FI) Asia 2016 di Jakarta, Rabu (7/9/2016).
Jika hal ini bisa diatasi, Nuri mengatakan, Indonesia pasti bisa menjadi salah satu pemain besar bagi industri bahan baku pangan, khususnya untuk rempah.
Hal ini, lanjut dia, bisa dimulai dari hal-hal yang terkecil, seperti ektrak cengkeh atau vanila, hingga minyak pala. Untuk kualitas, Nuri yakin Indonesia tak kalah dengan negara lain.
"Kualitasnya harus prima, cari keunikan yang tak dimiliki oleh negara lain. Jika sudah begitu, pasti kita akan merajai," tutup Nuri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Sama dengan Indonesia, Malaysia Kantongi Tarif 19 Persen dari Amerika Serikat
-
BPJS Kesehatan Luncurkan Gerak Sehat Prolanis: Dorong Masyarakat Aktif Cegah Penyakit Kronis
-
ASEAN dan China Upgrade FTA Versi 3.0, Hapus Hambatan Non-Tarif dan Buka Akses UMKM
-
Potensi EBT Melimpah, Pemerintah Sinkronisasi Aturan Soal Transisi Energi
-
Mau Lepas Ketagihan Impor LPG, Bahlil Mulai Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME pada 2026
-
Rupiah Dibuka Stagnan Pada Awal Pekan Ini
-
Ancaman Tarif AS Kian Nyata! BI Waspada, Aliran Modal Asing dari Emerging Market Terus Berfluktuasi
-
OJK Umumkan 5 Bank Telah Gulung Tikar
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
SPBU Pertamina Diminta Perbanyak Improvisasi Layanan, dari Toilet hingga Fasilitas Instagramable