Indonesia masih punya cukup banyak batubara yang berkalori rendah dan perlu dikonversi untuk menjadi gas sintetis. Untuk itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meminta indutri asal negeri sakura, IHI Corporation Japan untuk terus mengembangkan usahanya pada bidang gasifikasi batubara di Indonesia. Permintaan ini dilontarkan Airlangga usaimelakukan pertemuan dengan Presiden Direktur IHI Corporation Japan Mr. Tsugio Mitsuoka di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat sore (9/9/2016).
“Upaya ini dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku industri pupuk dan petrokimia,” kata Menperin dalam keterangan tertulis, Minggu (10/9/2016).
Menperin menyampaikan, IHI Corporation Japan telah membuat Protoype Plant Project untuk gasifikasi batubara di area pabrik Pupuk Kujang, Jawa Barat. Dalam kerja sama tersebut, anak usaha PT Pupuk Indonesia ini menjadi penyedia lahan, sedangkan IHI Corporation menjadi pengembang dan penyedia teknologi.
Menurut Menperin, gasifikasi juga merupakan salah satu energi alternatif yang bisa digunakan untuk industri. Apalagi, kebutuhan gas di industri pupuk cukup besar. "Dalam waktu dekat, saya akan undang juga pelaku industri pupuk untuk membicarakan hal ini," ungkapnya.
Dapat disampaikan, pabrik ini sudah dibangun sejak Agustus 2013. Pada Januari 2015, pabrik masuk tahap pengujian dan sukses melakukan gasifikasi batubara pertama. “Makanya, kami akan lihat success project-nya hingga saat ini,” kata Airlangga.
Diperkirakan, pabrik beroperasi komersial pada tahun 2017. Dalam masa pengujian, pabrik mengubah 50 ton batubara menjadi 1800 million metric british thermal unit (mmbtu) gas per hari. Adapun komposisi gas yang dihasilkan adalah 20 persen gas co, 30 persen gas co2, dan 50 persen gas h2.
Di samping itu, Airlangga mengatakan, IHI Corporation berkomitmen akan melibatkan engineering dalam negeri pada setiap proyeknya. “Mereka juga punya PT Cilegon Fabricators yang akan mengisi proyek pembangkit listrik 35 ribu Megawatt. Mereka juga telah mampu bikin boilers ukuran besar,” paparnya.
Investasi sektor lain
Di Indonesia, sayap bisnis IHI Corporation Japan melebar melalui anak usahanya, PT Cilegon Fabricators dengan menempati areal seluas 25 hektar di Cilegon yang memproduksi boilers, struktur baja, container cranes, pressure vessels dan peralatan pabrik lainnya. Total investasi IHI Corp di Indonesia lebih dari USD 10 miliar.
Sedangkan, IHI Corporation Japan memulai usahanya pada tahun 1853 di bidang industri galangan kapal. Saat ini 30 persen usahanya di bidang industri mesin jet dan komponen pesawat terbang, 30 persen berikutnya di bidang industri peralatan pembangkit listrik termasuk nuklir dan sisanya berupa produk-produk presisi seperti turbo charger untuk otomotif, mesin industri, advanced materials dan jasa engineering.
Sebelumnya, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan mengharapkan, IHI Corporation Japan dapat menambah investasi di Indonesia pada sektor maintenance, repair and overhaul (MRO). Hal ini akan turut menggairahkan industri perawatan dalam negeri dan memancing investor lain masuk ke bisnis yang sama atau industri lainnya.
"Mencermati bidang industri IHI dan upaya kita memacu industri MRO, kami mengundang mereka untuk menambah investasi serta melakukan investasi industri MRO di Indonesia khususnya di Pulau Bintan, di mana sedang dibangun kawasan industri khusus untuk MRO," terang Putu. Saat ini, IHI telah melakukan perawatan pesawat milik Garuda Indonesia di Jepang.
Kemenperin mencatat, realisasi investasi Jepang di Indonesia pada 2015 meningkat 6 persen dibanding tahun 2014. Tercatat pada 2015 sebesar USD 2,87 miliar dan menyerap 115.400 tenaga kerja. Utamanya investasi didominasi sektor manufaktur khususnya otomotif, elektronika, kimia dan farmasi.
Berita Terkait
-
Industri Serat Optik Pertama di ASEAN Beroperasi di Karawang
-
Kemenperin Sinkronisasi Roadmap Industri Hulu-Hilir
-
Airlangga Minta Kawasan Industri Dapat Harga Gas yang Kompetitif
-
Panasonic Targetkan Bisnis Pompa Air Capai 15 Miliar Yen di 2020
-
Menperin Sebut Banyak Investor Cina Ngebet Investasi di Indonesia
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Express Discharge, Layanan Seamless dari Garda Medika Resmi Meluncur: Efisiensi Waktu dan Pembayaran
-
COP30 Brasil: Indonesia Dorong 7 Agenda Kunci, Fokus pada Dana dan Transisi Energi
-
Redenominasi Rupiah Bikin Harga Emas Makin Mentereng? Ini Kata Pengamat
-
Rapel Gaji PNS dan PPPK Mulai Cair November? Cek Mekanismenya
-
637 Ambulans BRI Peduli Telah Hadir, Perkuat Ketahanan Layanan Kesehatan Nasional
-
MIND ID Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Hilirisasi Bauksit
-
Mengapa Bunga Pindar jadi Sorotan KPPU?
-
Rekomendasi Tempat Beli Perak Batangan Terpercaya
-
Old Money Ilegal Disebut Ketar-ketir Jika Menkeu Purbaya Terapkan Kebijakan Redenominasi
-
Fintech Syariah Indonesia dan Malaysia Jalin Kolaborasi, Dorong Akses Pembiayaan Inklusif