Kementerian Perindustrian memberikan apresiasi terhadap kinerja industri pompa air nasional yang menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor. Selain itu, industri ini juga mampu memacu tingkat komponen lokal dengan menggandeng industri kecil dan menengah (IKM) dalam negeri.
“Kinerja tersebut telah diwujudkan oleh PT. Panasonic Manufacturing Indonesia yang berperan serta dalam membangun dan mengembangkan produk pompa air,” kata Sekjen Kemenperin Syarif Hidayat pada Perayaan Pencapaian Produksi 25 Juta Set Pompa Air PT. Panasonic Manufacturing Indonesia di Jakarta, Selasa (6/9/2016).
Sejak beroperasi tahun 1988, industri elektronika rumah tangga yang berlokasi di Jl. Raya Bogor, Pasar Rebo, Jakarta Timur ini menjadi satu-satunya pabrik pompa air Panasonic di dunia. Dengan capaian kapasitas produksinya yang menembus 25 juta set, Syarif mengakui, perusahaan ini turut berkontribusi pada kehidupan masyarakat Indonesia demi kebutuhan infrastuktur penyaluran air.
”PT. Panasonic Manufacturing Indonesia, salah satu produsen pompa air di Indonesia yang berhasil menjawab kebutuhan masyarakat kita akan pemenuhan air bersih dan sehat,” ujarnya.
Di samping itu, Sekjen menyampaikan, perusahaan asal Jepang ini telah melakukan upaya penumbuhan klaster IKM komponen pompa air di dalam negeri. Salah satunya yang diajak kerja sama adalah IKM pengecoran logam di Ceper, Jawa Tengah yang memproduksi rumah pompa air jet pump untuk PT. Panasonic Manufacturing Indonesia.
“Maka itu, kami juga selalu mengimbau kepada industri-industri lain untuk terus menambah tingkat komponen lokal untuk produk-produknya, sehingga industri komponen dalam negeri terus tumbuh dan semakin memperkuat struktur industri nasional,” paparnya.
Dengan capaian kinerja tersebut, kata Syarif, menunjukkan komitmen yang kuat dari PT. Panasonic Manufacturing Indonesia atas kepercayaannya terhadap Indonesia sebagai negara pilihan tepat untuk berinvestasi. “Upaya penumbuhan industri nasional tidak dapat berjalan apabila hanya dilakukan oleh pemerintah saja, namun juga perlu dukungan dari pelaku usaha,” tegasnya.
Sektor prioritas
Pada kesempatan yang sama, Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin Achmad Rodjih Almanshoer mengatakan, industri elektronika nasional merupakan salah satu sektor yang diprioritaskan pengembangannya dan menjadi basis industri manufaktur serta diarahkan untuk meningkatkan daya saing di pasar dalam negeri maupun global. Hal ini berdasarkan dalam Kebijakan Pengembangan Industri Nasional.
”Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah akan berupaya sekuat tenaga menciptakan iklim usaha yang kondusif guna mendukung berkembangnya industri elektronika dan komponennya,” ujar Rodjih. Upaya strategis yang telah dilakukan seperti pengembangan kebijakan tarif dan perpajakan, serta pengamanan pasar domestik melalui penerapanstandardisasi bagi produk-produk elektronika baik yang terkait dengan keselamatan, unjuk kerja maupun standar penandaan.
Di sisi lain, Rodjih mengingatkan, perkembangan perdagangan dunia semakin memberikan ruang gerak yang terbatas untuk melakukan kebijakan yang bersifat proteksi, namun sebaliknya yang terjadi adalah dorongan agar pasar semakin terbuka. “Hal ini menuntut kita untuk meningkatkan daya saing agar industri kita dapat bertahan dan unggul dalam persaingan global,” tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut Rodjih, pemerintah akan mengambil langkah seperti pembangunan infrastruktur, energi dan transportasi serta fasilitasi lainnya yang dapat mendongkrak keunggulan kompetitif industri nasional. “Selain itu, diharapkan industri kita terus melakukan peningkatan efisiensi dan produktivitas, karena kami meyakini industri dalam negeri khususnya sektor elektronika masih memiliki ruang dan peluang untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” tegasnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Panasonic Manufacturing Indonesia Ichiro Suganuma mengatakan, perusahaan telah mengekspor produk pompa air ke berbagai negara, antara lain Vietnam,Malaysia, Myanmar, Panama, dan Suriname. Selain itu, ekspor perdana ke Timur Tengah telah dilakukanbulan lalu. Dalam waktu dekat, pasar ekspor akan terus dikembangkan termasuk ke negara-negaradi Afrika.
“Perusahaan juga berkomitmen mengembangkan bisnis pompa air mencapai 15 miliar Yen pada tahun 2020. Hal ini sejalan dengan slogan perusahaan, yakni A better life, a better world,” ujarnya. Untuk memproduksi pompa air, PT Panasonic Manufacturing Indonesia mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 660 orang.
Berita Terkait
-
Menperin Sebut Banyak Investor Cina Ngebet Investasi di Indonesia
-
Pasokan Baja Nasional Belum Mampu Memenuhi Kebutuhan Dalam Negeri
-
Barata Indonesia Kolaborasi dengan Siemens Aktiengesellschaft
-
Investasi Industri Pengalengan Ikan Capai Rp1,9 Triliun
-
RI - Malaysia Bikin Lembaga Peningkat Nilai Tambah Industri Sawit
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
-
Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana Kab Aceh Tamiang Salurkan Bantuan
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 269,4 Triliun per November 2025, Naik 4,5%
-
BUMI Borong Saham Australia, Ini Alasan di Balik Akuisisi Jubilee Metals
-
Kemenkeu Klaim Penerimaan Pajak Membaik di November 2025, Negara Kantongi Rp 1.634 Triliun
-
BRI Peduli Siapkan Posko Tanggap Darurat di Sejumlah Titik Bencana Sumatra
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci
-
Kenaikan Harga Perak Mingguan Lampaui Emas, Jadi Primadona Baru di Akhir 2025
-
Target Mandatori Semester II-2025, ESDM Mulai Uji Coba B50 ke Alat-alat Berat