PT Mandiri Sekuritas merambah kawasan regional dengan meningkatkan status kantor cabang di Singapura menjadi anak perusahaan setelah mendapatkan lisensi penuh Otoritas Moneter Singapura (MAS) untuk melakukan layanan pasar modal.
"Lisensi baru ini membolehkan tiga aktivitas, yaitu 'fixed income', penjualan dan perdagangan ekuitas, dan 'advisory' perbankan investasi," kata Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir di Bandung, Sabtu (1/10/2016).
Mandiri Sekuritas di Singapura diharapkan dapat berperan menyediakan alternatif pendanaan berdenominasi non-rupiah serta memperluas jalur distribusi layanan pasar modal kepada investor global.
Mandiri Sekuritas per Agustus 2016 telah mendapat lisensi "capital markets services" (CMS) dari MAS. Dengan lisensi tersebut, Mandiri Sekuritas menjadi satu-satunya perusahaan sekuritas Indonesia yang memilikinya.
"Mentalitasnya harus positif dan terus mencari solusi. Investor institusional yang punya basis 'funds' di Singapura, kami harus bisa akses ke mereka. Kami sudah penjajakan, tetapi bisnis ini butuh waktu kalau bisa mendapat porsi 'underwriter issues'," ucap Silvano.
Lisensi CMS merupakan peningkatan dari lisensi yang dimiliki Mandiri Sekuritas sebelumnya, yaitu lisensi 'exam', yang hanya membolehkan perdagangan obligasi di Singapura dengan jumlah nasabah tidak lebih dari 50 institusi.
Lisensi CMS secara penuh beroperasi akhir November 2016, dan transaksi di Singapura kemungkinan baru akan dimulai tahun depan karena ada pemenuhan sejumlah syarat, seperti penambahan personalia sesuai kebutuhan di sana.
Sebagai informasi, Mandiri Sekuritas sebagai perusahaan efek memiliki 54.000 nasabah yang berinvestasi di pasar modal dan membukukan nilai transaksi sebesar Rp80,8 triliun dengan pangsa pasar 3,9 persen pada Agustus 2016.
Nilai transaksi harian di Mandiri Sekuritas tercatat mencapai Rp500 miliar per hari, dimana 55 persen transaksi berasal dari klien institusi dan 45 persen dari nasabah ritel.
Mandiri Sekuritas juga menjadi pemain penting di pasar SUN dengan nilai transaksi Rp48,8 triliun dan pangsa pasar 10,3 persen.
Hingga Agustus 2016, Mandiri Sekuritas telah menyelesaikan 25 transaksi obligasi dengan porsi senilai Rp9,9 triliun dan 5 transaksi saham senilai Rp4,1 triliun.
Pencapaian tersebut menempati urutan pertama di pasar obligasi dengan pangsa pasar 17,2 persen dan menjadi bagian penting di bisnis penjaminan saham dengan pangsa sebesar 23,1persen. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
Terkini
-
Waskita Karya Jual Saham Anak Usaha di Sektor Energi Senilai Rp179 Miliar
-
Industri Keuangan Syariah Indonesia Masih Tertinggal dari Malaysia
-
Petani Hingga Buruh Lega Menkeu Purbaya Tak Naikkan Cukai Rokok
-
Emas Antam Terbang Tinggi, Harga Per Gram Sentuh Rp 2.198.000
-
Mandiri Peduli Sekolah Tingkatkan Sarana Belajar Layak bagi Siswa di Wilayah Jabodetabek
-
IHSG Menguat Senin Pagi, Tapi Diproyeksikan Anjlok
-
BCA Mobile dan Blu Error Pada Senin Pagi, Ini Aduan Resmi dan Whatsapp CS BCA
-
Asuransi Bukan Sekadar Perlindungan, Tapi Investasi Kesehatan
-
Sepekan Kemarin Asing Bawa Kabur Dananya Rp 2,71 Triliun dari RI, Gara-Gara Ketidakpastian Global
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!