PT Sumber Segara Primadaya (S2P) mulai melakukan konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap Ekspansi berkapasitas daya 1x1.000 MW dengan nilai investasi Rp18 triliun.
Manajer Senior Humas PLN Agung Murdifi di Jakarta, Rabu (12/10/2016) mengatakan, PLTU, yang merupakan bagian program 35.000 MW, direncanakan beroperasi pada 2019.
"PLTU ini nantinya akan semakin memperkuat sistem kelistrikan Jawa-Bali," katanya.
Peletakan batu pertama (groundbreaking) PLTU yang terletak di tiga desa yaitu Karangkandri, Menganti dan Slarang, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dengan luas 26 hektare, dilakukan pada Rabu ini (12/10/2016).
S2P merupakan pengembang listrik swasta (independent power producer/IPP) yang sahamnya dimiliki PT Sumberenergi Sakti Prima (SSP) sebesar 51 persen dan PT Pembangkit Jawa-Bali (PJB), anak perusahaan PLN, menguasai 49 persen.
PLTU itu menggunakan teknologi "ultra supercritical boiler" yang selain dapat menghemat bahan bakar, juga memiliki efisiensi tinggi dan ramah lingkungan.
Kontrak jual beli listrik (power purchase agreemeent/PPA) ditandatangani pada 30 Oktober 2015 dengan penyelesaian keuangan (financing date) pada 19 September 2016.
Proyek akan beroperasi secara komersial 39 bulan sejak "financing date" atau akhir 2019.
Investasi proyek senilai 1,389 miliar dolar atau setara Rp18 triliun itu memperoleh pendanaan dari Bank Rakyat Indonesia, China Development Bank, dan Bank Of China.
Setelah beroperasi, PLTU Cilacap akan masuk ke jaringan 500 kV Jawa-Bali melalui Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Adipala dan diteruskan ke GITET Kesugihan.
Saat ini, kapasitas pembangkit di Jawa-Bali mencapai 33.824 MW per 2015.
Daya mampu pembangkit Jawa-Bali pada Oktober 2016 adalah 33.153 MW dengan beban puncak 24.000 MW. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T