Memiliki jaringan bisnis di banyak sektor, pembangkit listrik disebut-sebut sebagai fokus utama bisnis Kalla Group saat ini. Meski investasi yang tinggi, Pembangkit listrik yang dibangun grup bisnis yang dirintis Haji Kalla ini terus ekspansi ke seluruh Indonesia.
Tak tanggung-tanggung, group usaha milik keluarga Wakil Presiden Jusuf Kalla tersebut melalui salah satu anak usahanya, PT Malea Energy, tengah menggarap 4 lokasi proyek PLTA yang kapasitasnya direncanakan sampai 1.535 Mega Watt (MW). Tiga proyek PLTA berada di Pulau Sulawesi yakni Poso sebesar 655 MW, Toraja 180 MW, dan Mamuju 450 MW. Sisanya ada di Kerinci Provinsi Jambi dengan kapasitas 250 MW.
Managing Director PT Malea Energy, Afifuddin Kalla menyatakan komitmen untuk merealisasikan proyek Jokowi dalam mensukseskan 35.000 MW. Salah satu langkah yang dibuatnya adalah melakukan kerjasama dengan PT Toshiba Asia Pacific Indonesia (TAPI).
"Kami berkomitmen untuk terus mensukseskan program Pak Jokowi. Salah satunya kerja sama dengan Toshiba nantinya untuk perlengkapan pendukung dalam membangun PLTA Malea 2 x 45 megawatt di Tana Toraja, Sulawesi Selatan agar bisa lancar," tutur Afif yang juga Calon Ketua Umum HIPMI Jaya itu.
Ia meyakini bahwa kontraknya tiga tahun dengan Toshiba nantinya akan berjalan lancar dan mensukseskan megaproyek Jokowi ini.
"Toshiba sudah terbukti handal dibeberapa PLTA di Indonesia. Ke depannya akan mau pemesanan sparepart dan lainnua juga sudah mudah karena adanya kerjasama ini," tutur Afif yang kini menjabat sebagai Ketua BPC HIPMI Jakarta Timur ini.
Afif meminta bahwa pemerintah harus terus menjaga iklim investasi dalam program 35.000 megawatt (MW) karena memberikan dampak besar bagi perekonomian negara. Ia meminta PLN harus profesional terlebih lagi jika menyangkut dengan iklim investasi di sektor listrik di negeri ini.
"Bisa dibayangkan jika perekonomian Indonesia berkembang pesat, namun kebutuhan listrik tidak memadai. Kami harap PLN bisa terus konsisten profesional karena hasil dari pekerjaan ini sangat dibutuhkan rakyat secepatnya," tutupnya.
Kerjasama yang pertama kali dilakukan Toshiba dengan pengembang swasta ini dihadiri oleh Presiden Direktur PT. Toshiba Asia Pacific Indonesia (TAPI) dari Jepang, Sinpei Yamagishi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri