Menteri Ketenagakerjaan, M Hanif Dhakiri mengatakan bahwa Tahun 2016 sebagai tahun percepatan kerja bagi pemerintahan era Presiden Joko Widodo. Namun, kata dia percepatan tersebut dihadapi dengan berbagai persoalan yang cukup rumit bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan terobosan agar mencapai percepatan pembangunan tenaga kerja yang kompeten, berdaya saing tinggi, dan berkarakter.
"Pemerintah gencar meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan kompetensi dan sertifikasi profesi. Sebab kalau kita lihat angkatan tenaga kerja kita, masih banyak yang harus ditingkatkan kompetensinya," kata Hanif saat memaparkan hasil kerja dua tahun Jokowi-JK di gedung Bina Graha Kementerian Sekretariat Negara, jalan Medan Merdeka Utara, Senin (24/10/2016).
Kata Politisi Partai Kebangkitan Bangsa tersebut, berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada Bulan Februari 2016, angkatan kerja Indonesia mencapai 127,67 juta jiwa. Dari angka tersebut, sekitar 60 persennya adalah lulusan SMP ke bawah. Bahkan kata dia, jika dijumlahkan dengan angkatan kerja yang berpendidikan SMA maka jumlahnya mencapai 77,81 persen. Meski begitu, kata Hanif, angka pengangguran pada Tahun 2016 menjadi angka pengangguran yang terendah pertama sejak reformasi.
"Angka pengangguran di Indonesia pada tahun 2016 mencapai titik terendah sebanyak 7,02 juta orang atau 5,5 persen dari total jumlah penduduk. Jumlah itu pun lebih dibandingkan dengan angka pengangguran pada tahun 2015 yang mencapai 7,45 juta orang atau 5,81persen dari total penduduk Indonesia," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa pelatihan kompetensi adalah sebuah upaya pemerintah untuk memberikan bekal kompetensi bagi angkatan kerja yang berlatarbelakang pendidikan rendah. Adapun konsep yang digunakan adalah Pelatihan Berbasis kompetensi. Katanya, dengan konsep tersebut, pelatihan yang diterima masyarakat memiliki kesesuaian (link and match) dengan perkembangan dunia usaha dan industri.
"BLK sebagai wadah untuk menyelenggarakan pelatihan kompetensi terus diintegrasikan dengan perusahaan-perusahaan yang ada. Hingga Agustus 2016, ada 6.286 perusahaan yang telah terintegrasi dengan BLK. Jumlah ini jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan tahun 2015, yakni 5.365 perusahaan,"kata Hanif.
Langkah lain yang terus dikembangkan oleh Menaker adalah dengan melakukan sertifikasi profesi. Dimana itu adalah sebuah langkah agar kompetensi yang dimiliki angkatan kerja pasca mengikuti pelatihan dapat diakui di dunia usaha dan industri. Tujuan lainnya adalah untuk mensetarakan kompetensi yang telah dimiliki masyarakat. Kata Hanif, saat ini, jumlah tenaga kerja yang telah tersertifikasi adalah 2.463.306, lebih banyak dari Tahun 2015 yang jumlahnya 2.430.495 tenaga kerja.
"Karenanya, kita adakan pelatihan kompetensi untuk angkatan kerja yang belum memiliki kompetensi kerja itu, dan kita adakan sertifikasi untuk pekerja yang memiliki pengalaman kerja B, tetapi tidak memiliki sertifikat kompetensi ataupun jenjang pendidikan yang cukup," kata Hanif.
Langkah lain untuk meningkatkan kemampuan SDM adalah dengan membuat skema pemagangan. Kata dia, pihaknya sudah mbuaat kesepakatan dengan Kamar Dagang Indonesia untuk menjalin kerja sama pemagangan pada 2.000 perusahaan. Dan pemagangan tersebut kata dia, nantinya akan didesain sedemikian rupa sehingga peserta magang benar-benar dapat menyerap ilmu dan pengalaman kerja di lingkungan kerja setempat.
"Jadi magang bukan hanya bekerja untuk bantu-bantu saja, tapi benar-benar dengan pekerjaan tertentu dan jabatan tertentu. Mereka yang selesai dengan program magang juga dapat segera terserap di industri, karena memiliki kompetensi yang sudah matched dengan kebutuhan industri," kata Hanif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Pakar Sebut 2 Kunci Utama untuk Pemerintah Bisa Capai Swasembada Energi
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,12 Persen, BI: Konsumsi Rumah Tangga Makin Bergairah
-
Meski Kinerja Ekspor Moncer, Industri Hasil Tembakau Dapat Tantangan dari Rokok Ilegal
-
Pengusaha Ungkap Ternyata Ada Industri yang Sulit Rekrut Tenaga Kerja RI
-
Harga Emas Turun Lagi: Galeri 24 dan UBS Kompak Melemah di Pegadaian
-
PANI Laporkan Proyek Ambisius Berkapasitas 104 Ribu Orang
-
Komisaris Utama PHE Lapor LHKPN, Harta Kekayaan Tembus Rp3,08 Triliun
-
BREN Jadi 'Largest Addition' di MSCI, Apa Artinya Bagi Investor Indonesia?
-
Sentimen Positif Pasar Modal Sejak Purbaya Jadi Menkeu: IHSG 6 Kali Cetak Rekor All Time High!
-
3 Rekomendasi Lokasi Rumah di Bogor untuk Kisaran Harga Mulai 400 Jutaan