Pemerintah RI makin gencar menggenjot pelatihan vokasi dan peningkatan kompetensi tenaga kerja. Salah satunya dengan menggandeng pemerintah Jerman. Belum lama ini Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menggelar pertemuan dengan Wakil Menteri Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial Jerman, Yasmin Feheemi, di Berlin (Rabu, 19/10/2016). Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Jerman Joachim Gauck serta Kanselir Jerman Angela Merkel beberapa waktu sebelumnya.
"Pelatihan vokasi di Jerman menjadi rujukan Indonesia dalam mengembangkan pelatihan vokasi. Kita akan senang jika pemerintah dan industri di Jerman dapat mengirimkan sebanyak-banyaknya instruktur pelatihan vokasi di berbagai bidang yang menjadi prioritas Indonesia, seperti maritim, pariwisata, industri dan pertanian. Lebih cepat dikirim lebih baik", ujar Menteri Hanif dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (20/10/2016).
Menurut Hanif, Jerman juga layak dijadikan model dalam hal pelibatan industri dan sektor swasta guna mendukung produksi SDM yang kompatibel dengan kebutuhan industri melalui skema pelatihan kerja.
Pelatihan kerja di Jerman banyak diinvestasikan oleh swasta. Angkanya mencapai 70 persen dari total investasi SDM di Jerman, dengan nilai miliaran euro tiap tahun. Pemerintah Indonesia berharap pihak swasta di tanah air terlibat aktif sebagaimana keterlibatan aktif pihak swasta di Jerman. Indonesia juga minta bantuan pemerintah Jerman untuk mendorong perusahaan-perusahaan Jerman di Indonesia agar membantu pemerintah menggenjot pelatihan vokasi, sehingga mampu menghasilkan SDM yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan industri.
"Di Jerman, justru perusahaan dan industri yang aktif melakukan pelatihan kerja. Mereka membantu pengadaan mesin dan peralatan latihan, menyediakan instruktur, serta memberikan pendanaan bagi peserta pelatihan. Tiap tahun mereka mengeluarkan sampai miliaran euro, karena perusahaan dan industri berkepentingan untuk mendapatkan tenaga kerja terlatih dan profesional guna mendukung daya saing industri di Jerman," kata Menteri Hanif mengutip penjelasan Yasmin Faheemi.
Saat ini, masalah ketenagakerjaan yang dihadapi Indonesia adalah angkatan kerja yang didominasi lulusan SD-SMP hingga mencapai 62 persen. Pemerintah berkeyakinan, pelatihan kerja (vokasi) menjadi terobosan untuk meningkatan relevansi produksi SDM dengan kebutuhan industri, sekaligus untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja di pasar global.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Hanif menyampaikan tiga permintaan kepada Pemerintah Jerman. Pertama, bantuan instruktur pelatihan yang sesuai dengan bidang prioritas pemerintah Indonesia. Diantaranya adalah bidang maritim, pariwisata, industri dan pertanian.
Kedua, bantuan kerja sama agar perusahaan Jerman di Indonesia terlibat dalam pengembangan pelatihan vokasi di tanah air. Termasuk dalam hal ini adalah pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan industri, pengakuan standar kompetensi dan sertifikasi profesi, pemagangan di perusahaan Jerman, serta penempatan lulusan pelatihan dari Balai Latihan Kerja (BLK).
Ketiga, bantuan kerja sama riset praktis dengan mensinergikan pemerintah, industri dan perguruan tinggi guna menghasilkan profil tenaga kerja terlatih yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan industri serta perubahan karakter pekerjaan di masa mendatang (future of work).
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Menteri Yasmin menyampaikan segera membahas dan menindaklanjuti pertemuan tersebut, serta sekaligus mengundang Menaker Hanif untuk hadir pada pertemuan puncak G-20 pada bulan Mei 2017 dimana Jerman bertindak sebagai ketua sekaligus tuan rumah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
Terkini
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Bank Mandiri Salurkan Rp 31,79 Triliun KUR ke 273.045 UMKM
-
Akhir Bulan September, Cek Rincian Bunga Deposito Dolar di BNI, Mandiri dan BNI
-
Ancam Kirim Kejaksaan & KPK, Prabowo Beri Waktu 4 Tahun ke Danantara untuk 'Bersihkan' BUMN
-
Jurus Bank Jakarta Gencarkan Inklusi Keuangan untuk Gen Z
-
Grafik Harga Emas Sepekan Terakhir, Tabungan Emas Makin Cuan
-
Kebijakan Pengendalian Udara 20 Tahun Mati Suri, Investasi Ekonomi Terancam?
-
Danantara Awasi Pembayaran Utang LRT Jabodebek Rp 2,2 Triliun dari KAI ke Adhi Karya
-
Cukai Rokok 2026 Tidak Naik, Industri Dapat Angin Segar dari Pemerintah
-
Warga Sumut Sepenuhnya Terlindungi Program JKN dengan UHC Prioritas