Industri makanan dan minuman nasional terus menunjukkan kinerja positif dengan tumbuh mencapai 9,82 persen atau sebesar Rp192,69 triliun pada triwulan III 2016. Pertumbuhan industri ini terutama didorong kecenderungan masyarakat khususnya kelas menengah ke atas yang mengutamakan konsumsi produk-produk makanan dan minuman yang higienis dan alami.
“Industri makanan dan minuman menduduki posisi strategis dalam penyediaan produk siap saji yang aman, bergizi dan bermutu,” kata Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto melalui keterangan tertulis, Jumat (2/12/2016)
Oleh karena itu, industri yang berperan memenuhi kebutuhan hidup masyarakat ini dituntut untuk menerapkan cara pengolahan dan sistem manajemen keamanan pangan yang baik mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, pengemasan, serta distribusi dan perdagangannya. “Sektor ini sangat strategis dan mempunyai prospek yang cukup cerah untuk dikembangkan,” ujar Panggah.
Industri makanan dan minuman juga mempunyai peranan penting dalam pembangunan sektor industri.Kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri non migas merupakan yang terbesar dibandingkan subsektor lainnya yang mencapai 33,6 persen pada triwulanIII tahun 2016. “Dengan pertumbuhan 9,82 persen, sektor ini menopang sebagian besar pertumbuhanindustri non migas dengan pertumbuhan mencapai 4,71 persen,” ungkap Panggah.
Sementara itu, sumbangan nilai ekspor produk makanan dan minuman termasuk minyak kelapa sawit pada Januari-September 2016 mencapai USD17,86 miliar. Capaian ini membuat neraca perdagangan masih positif bila dibandingkan dengan nilai impornya pada periode yang sama sebesar USD6,81 miliar.
Dilihat dari perkembangan realisasi investasi sektor industri makanan, sampai dengan triwulan II tahun 2016 sebesar Rp24 triliun untuk PMDN dan PMA sebesar USD1,6 miliar. “Kami mengharapkan agar GAPMMI beserta seluruh anggotanya tetap berupaya keras dan bekerja sama dengan pemerintah agar pertumbuhan industri yang dicapai saat ini dapat terus dipertahankan, terlebih lagi ditingkatkan, sehingga sektor industri makanan dan minuman menjadi penggerak utama industri nasional,” paparnya.
Panggah juga mengingkatkan, perkembangan industri makanan dan minuman ke depan menghadapi tantangan yang cukup berat, khususnya dengan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Oleh sebab itu, industri makanan dan minuman Indonesia harus siap dan mampu bersaing dengan produk-produk makanan dan minuman dari negara ASEAN.
“Dalam menghadapi tantangan tersebut, pemerintah terus berupaya menciptakan iklim investasi dan memberikan dukungan dalam pengembangan industri makanan dan minuman,” tegas Panggah. Dukungan strategis itu meliputi pemberian insentif investasi, fasilitasi penyediaan bahan baku, dan pengembangan infrastruktur dalam mendukung konektivitas untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi distribusi bahan baku dan produk.
Selain itu, Kementerian Perindustrian juga berkomitmen menyiapkan tenaga kerja yang handal melalui pendidikan vokasi, penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), pengembangan lembaga pendidikan dan pelatihan, sehingga tercipta tenaga kerja profesional di sektor industri.
Baca Juga: IKM Manfaatkan Teknologi Digital Dongkrak Ekonomi 2 Persen
Ketua GAPMMI Adhi S. Lukman mengatakan, pihaknya optimistis kinerja ekspor industri makanan dan minuman terus membaik pada tahun depan dan dapat menyamai angka realisasi ekspor tahun 2015. Keyakinan ini didorong oleh proyeksi membaiknya perekonomian global yang membuat harga jual bergerak positif serta meningkatnya produksi di dalam negeri. “Untuk menopang kinerja, kami juga terus mencoba masuk ke negara-negara tujuan non tradisional. Bahkan, peluang kebutuhan produk halal akan turut memberikan kontribusi,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Pemutihan BI Checking Bagi KPR Rumah Subsidi, Kapan Direalisasikan?
-
BMRI Kuartal III: Kredit Korporasi Melesat, Kualitas Aset Solid, Dividen Menggoda
-
5 Fakta Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan, Benarkah Iuran Jadi Gratis?
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya
-
Siap Perang Lawan Mafia Impor Pakaian Ilegal, Menkeu Purbaya: Saya Rugi Kalau Musnahin Doang!
-
Bahlil Minta Pemda Hingga BUMD Beri Pendampingan Pelaku Usaha Sumur Rakyat
-
Alasan IHSG Rontok Hampir 2 Persen pada Perdagangan Hari Ini
-
Tingkatkan Kompetensi SDM Muda, Brantas Abipraya & Kemnaker Jaring 32 Lulusan Terbaik se-Indonesia
-
Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 37,7 Triliun Hingga Kuartal III-2025