Anak usaha PT Astra International Tbk bidang infrastruktur, PT Astratel Nusantara, memperkuat portofolio investasi di jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
Presiden Direktur Astratel Nusantara Irawan Santoso dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (17/1/2017), mengemukakan bahwa pihaknya menandatangani perjanjian terkait pengalihan 40 persen saham PT Baskhara Utama Sedaya (BUS) dari PT Interra Indo Resources kepada Astratel.
BUS, lanjut dia, merupakan pemegang 45 persen saham di PT Lintas Marga Sedaya (LMS), di mana LMS merupakan pemegang konsesi ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Dengan demikian, Astratel mempunyai kepemilikan saham efektif di LMS sebesar 18 persen.
"Astratel juga mengambil alih piutang terhadap BUS yang, jika dipenuhinya kondisi-kondisi tertentu, dapat dikonversikan menjadi tambahan saham sehingga kepemilikan saham efektif Astratel di LMS akan menjadi 22,3 persen," paparnya.
Ia menambahkan bahwa transaksi itu merupakan kelanjutan komitmen Astratel dalam mendukung pengembangan dan pembangunan infrastruktur di Indonesia, khususnya jalan tol.
"Selain itu, investasi dalam bidang infrastruktur tidak hanya bertujuan melengkapi dan menyeimbangkan bisnis Astra, tetapi juga mewujudkan cita cita Astra, yaitu 'Sejahtera Bersama Bangsa', serta visi jangka panjang Astra 2020 'Pride of the Nation'," katanya.
Dijelaskan, ruas tol Cipali memiliki panjang 116 km dan telah beroperasi penuh sejak Juni 2015 dengan periode konsesi hingga 21 Juli 2041. Ruas ini merupakan salah satu ruas terpanjang dalam jaringan tol Trans Jawa.
Ruas jalan tol itu menghubungkan daerah Jabodetabek dan Karawang dengan daerah lain di Pulau Jawa dan menjadi jalur utama logistik nasional. Keberadaannya diharapkan dapat mengembangkan potensi ekonomi daerah sehingga menciptakan efek berantai (multiplier effect) bagi kesejahteraan masyarakat serta memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi regional dan nasional.
Irawan Santoso memaparkan bahwa Astratel bersama mitra bisnis lainnya telah memiliki 342,8 km konsesi jalan tol dan menjadi salah satu perusahaan swasta terbesar dari sisi jumlah panjang jalan tol yang dimiliki. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
 - 
            
              Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
 - 
            
              Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
 - 
            
              Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
 - 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD