Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan tingkat inflasi akan diupayakan untuk tetap terjaga sesuai proyeksi pada kisaran empat persen dengan melakukan tindakan pengendalian harga.
"Inflasi kita sedang berjuang untuk itu, tapi kita coba kendalikan supaya tidak lebih dari empat persen," kata Darmin di Jakarta, Kamis.
Darmin mengakui bahwa laju inflasi harus dikendalikan dengan berbagai upaya, apalagi inflasi pada Januari 2017 telah relatif tinggi atau tercatat mencapai 0,97 persen, karena faktor harga diatur pemerintah (administered prices).
"Dari awal kita sudah bilang inflasi tahun ini tekanannya lebih tinggi karena 'administered prices'-nya saja sudah mulai bergerak sejak bulan pertama dan masih ada kemungkinan lain," ujarnya.
Namun, ia menambahkan, upaya untuk mengendalikan inflasi dari bahan makanan (volatile food) juga bukan merupakan usaha yang mudah, karena hal itu tergantung dari faktor cuaca yang saat ini sulit diprediksi.
"Kuncinya bisa tidak kendalikan 'volatile food'nya. Sayangnya, 'volatile food' tidak bisa dikendalikan, karena dia sangat tergantung juga sama musim. Misalnya beras dengan padi, hujannya ada tapi tidak banyak-banyak," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara memastikan saat ini pemerintah sedang berupaya untuk mengatasi inflasi nasional dari bahan makanan maupun harga diatur pemerintah.
Upaya itu, kata Suahasil, harus dilakukan agar daya beli masyarakat tidak tergerus oleh inflasi dan harga-harga kebutuhan pokok seperti pangan maupun tarif listrik dan bensin tidak meningkat tinggi.
"Bagaimana mendapatkan harga yang benar-benar dihadapi masyarakat, barangnya apa harganya berapa. Jadi kalau kita dapatkan angka inflasinya, itu benar-benar mencerminkan harga yang didapat oleh masyarakat," ujarnya.
Untuk itu, diskusi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) juga akan dilakukan secara intensif, agar penghitungan inflasi bisa mencerminkan kondisi yang dialami oleh masyarakat dan pemerintah bisa mengambil kebijakan yang tepat.
Sebelumnya, BPS mencatat laju inflasi pada Januari 2017 mencapai 0,97 persen, sehingga inflasi tahun kalender tercatat 0,97 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (year on year) 3,49 persen.
Inflasi Januari 2017 ini lebih tinggi dari Januari 2015 yang tercatat deflasi 0,24 persen dan inflasi Januari 2016 sebesar 0,51 persen. Namun, inflasi tahunan pada Januari 2017 lebih rendah dari inflasi Januari 2015 sebesar 6,96 persen dan inflasi Januari 2016 sebesar 4,14 persen.
Komoditas yang menjadi penyumbang inflasi Januari 2017 antara lain biaya perpanjangan STNK, tarif listrik, tarif pulsa ponsel, cabai rawit, bensin, ikan segar, daging ayam ras, tarif sewa rumah, rokok kretek filter dan beras.
Untuk keseluruhan tahun, BPS memproyeksikan laju inflasi pada 2017 akan menghadapi tantangan dari sisi eksternal, yaitu kenaikan harga minyak dunia, yang secara tidak langsung berdampak pada penyesuaian harga bensin maupun tarif listrik.
Sementara itu, pemerintah dalam APBN 2017 menetapkan asumsi makro tingkat inflasi sebesar empat persen. Sedangkan, laju inflasi secara keseluruhan pada 2016 tercatat mencapai 3,02 persen atau yang terendah sejak periode 2010. [Antara]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya