Suara.com - Perseroan Terbatas Bank BNI Syariah memproyeksikan mampu kumpulkan dana wakaf sebesar Rp20 miliar selama 2017 untuk dikelola para nazhir atau pihak penerima harta benda wakaf yang nantinya akan diarahkan untuk dikembangkan melalui proyek produktif.
"Bagi kami yang terpenting terbentuk komunitas wakif (pihak yang mewakafkan harta benda miliknya) sebagai pasar potensial ekonomi syariah," kata Direktur Utama BNI Syariah Imam Teguh Saptono dalam diskusi bertema "Melirik Wakaf sebagai Instrumen Potensial Ekonomi Syariah" di aula Dewan Pers, Jakarta, Senin (20/2/2017) malam.
Untuk mencapai proyeksi tersebut, Imam mengatakan pihaknya akan fokus sosialisasi produk dan memperbarui objek wakaf menjadi lebih produktif atau dana wakaf yang diinvestasikan dapat menciptakan aset wakaf bernilai ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat.
"Ke depan kami akan evaluasi proyek yang ada dan kami minta nazhir kalau yang bersangkutan ingin mengubah proyeknya agar dapat menimbulkan minat berwakaf," ucap Imam.
Harapannya, kata dia, apabila proyek wakafnya semakin menarik maka minat nasabah untuk menjadi wakif menjadi bertambah.
"Para wakif ini akan otomatis menjadi target segmen. Kami ingin semua yang menjadi nasabah BNI Syariah harapannya dapat berwakaf," ucap Imam.
Sebelumnya, BNI Syariah pada November 2016 meluncurkan platform digital yang memfasilitasi masyarakat untuk berwakaf secara mudah karena dapat memilih proyek-proyek wakaf sesuai yang diinginkan.
Inovasi tersebut bermula dari konsep wakaf produktif yang berpotensi membangun kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.
Dalam waktu tiga bulan sejak diluncurkannya per Januari 2017 tercatat dana yang terkumpul dari produk wakaf tersebut mencapai sekitar Rp3,2 miliar dari sekitar 1.600 wakif yang terbagi dalam berbagai proyek, seperti rumah sakit, sekolah, klinik kesehatan, dan lembaga pendidikan.
Saat ini BNI Syariah telah bekerja sama dengan beberapa lembaga pengelola wakaf nazhir, di antaranya Yayasan Dompet Dhuafa, Yayasan Rumah Zakat, Global Wakaf, Yayasan Pesantren Al-Azhar, dan Badan Wakaf Indonesia.
"Diharapkan dengan tingginya animo masyarakat yang berpartisipasi dalam produk ini, maka semakin banyak aset produktif yang bermanfaat bagi khalayak," kata Imam. [Antara]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Rupiah Mulai Bangkit Lawan Dolar Amerika
-
Emas Antam Runtuh, Hari ini Harganya Lebih Murah Jadi Rp 2.287.000 per Gram
-
Rokok Ilegal Ancam APBN, Ekonom Ingatkan Pengawasan Ketat di Tengah Jeda Kenaikan Cukai
-
Pemerintah Klaim Ada Kopdes Merah Putih Telah Raih Cuan Rp 200 Juta
-
Raksasa E-commerce Amazon Mau PHK 30 Ribu Karyawan
-
IHSG Bangkit di Awal Sesi, Sentimen AS-China Pengaruhi Pasar
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Bank Indonesia Salurkan Likuiditas Rp393 Triliun, Bank Asing Juga Kecipratan
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
Harga Emas Turun Lagi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Melemah, Antam 'Hilang' di Pegadaian