Pemerintah Indonesia dan Perancis akan memantapkan kerjasama dalam bidang pembangunan kota hijau. Kerjasama tersebut dituangkan dalam Nota Kesepahaman antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan Kementerian Perumahan dan Perumahan Berkelanjutan Perancis dan Kementerian Lingkungan, Energi dan Maritim Perancis bertepatan dengan kunjungan Presiden Perancis Francois Hollande yang dijadwalkan pada tanggal 29 Maret 2017.
Sebelumnya telah ditandatangani Letter of Intent mengenai pembangunan perkotaan berkelanjutan antara Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Duta Besar Perancis Corrine BREUZE pada tanggal 11 Desember 2014 di Bali.
"Kerjasama yang dilakukan meliputi bidang air minum, air limbah dan kota hijau (Ecodistrict) yang telah diinisiasi untuk sembilan kota di Indonesia," jelas Menteri Basuki dalam keterangan resmi, Kamis (2/3/2017).
Sembilan kota tersebut adalah Semarang, Wonosobo, Yogyakarta, Bandung, Bogor, Mataram, Purbalingga, Jombang, dan Singkawang. Dari sembilan kota itu, tiga kabupaten/kota merupakan prioritas untuk pilot project ecodistrict yang diawali implementasinya pada tahun 2017 yaitu Kawasan Banjir Kanal Barat Kota Semarang, Kawasan Gajah Wong Kota Yogyakarta, dan Kawasan Pusat Kota di Kabupaten Wonosobo.
Pendanaan program ecodistrict berasal dari pinjaman Pemerintah Perancis sebesar 61 juta Dolar Amerika Serikat (AS) dan APBN sebesar 23,6 juta Dolar AS yang akan digunakan untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan institusi, pekerjaan fisik konstruksi bagi ketiga kota/kabupaten dan bantuan teknis.
Sementara kerjasama di bidang air minum yakni pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional di Benteng Kobema Provinsi Bengkulu, SPAM Jatigede Provinsi Jawa Barat dan SPAM Durolis (Dumai, Rohil, Bengkalis) Provinsi Bengkulu yang ditargetkan akan dimulai tahun 2018.
Untuk air limbah, sudah dimulai review dari desain pengelolaan air limbah Kota Bogor sejak tahun 2015 dan ditargetkan pembangunannya bisa dimulai tahun 2018.
Kerjasama bilateral antara Indonesia-Perancis dibidang infrastruktur sudah terjalin lama diantaranya rehabilitasi sistem primer dan sekunder drainase di Banda Aceh sepanjang 150 Km, termasuk pengadaan stasiun pompa dam pembuatan kolam penampungan.
Baca Juga: Ini Perkembangan Terakhir Proyek Infrastruktur Asian Games 2018
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar