Suara.com - Poster wajah Barack Obama tiba-tiba muncul di beberapa titik di kota Paris, Prancis pada beberapa pekan terakhir. Di bawah poster itu tersemat slogan, "Oui on peut", yang tak lain adalah versi bahasa Prancis dari "Yes We Can", slogan Obama ketika bersaing di pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 2008 silam.
Apa yang sedang terjadi? Obama mencalonkan diri menjadi presiden Perancis di pemilihan umum April mendatang?
Tentu saja tidak. Sebagai warga negara AS, Obama tak bisa mencalokan diri sebagai kandidat presiden Prancis.
Poster itu digagas oleh empat orang aktivis di Paris dan hanya merupakan lelucon politik.
Poster-poster itu adalah ekspresi kekecewaan para aktivis itu terhadap para kandidat presiden Prancis yang akan bertarung dalam pemilihan umum yang digelar hingga Mei mendatang itu.
"Kami ingin menciptakan kehebohan dengan memilih seorang warga asing sebagai pemimpin negeri kami yang indah ini," tulis para aktivis dalam website resmi mereka: "Obama2017.fr".
Mereka menilai politik Prancis tidak penuh gairah dan Obama diharapkan bisa membuat publik lebih bersemangat, seperti yang dilakukannya ketika memimpin AS.
"Barack Obama sudah menyelesaikan periode keduanya sebagai Presiden AS... mengapa tidak membayarnya untuk menjadi presiden di Prancis?" tulis para aktivis lebih lanjut.
Uniknya, petisi online untuk mendukung Obama sebagai calon presiden Prancis yang disebar oleh para aktivis dalam website mereka saat ini sudah ditandatangani oleh lebih dari 40.000 warga Prancis.
Kelompok aktivis itu sendiri berharap jumla penandatangan petisi online itu mencapai 1 juta orang pada 15 Maret mendatang.
Menurut jajak pendapat terakhir, kandidat dengan haluan politik konservatif, Marine le Pen, mendapat dukungan paling besar di Prancis dalam pemilu putaran pertama. Tetapi dia diperkirakan akan kalah dalam putaran kedua melawan jika bertarung melawan kandidat yang lebih moderat. (The Guardian)
Berita Terkait
-
Jelang Gabung Timnas Indonesia, Calvin Verdonk Semakin Solid di Lille
-
Media Prancis Puji Setinggi Langit Performa Calvin Verdonk di Liga Europa
-
Prancis Gebrak Dunia, Resmi Akui Palestina di Markas PBB
-
Debut Calvin Verdonk Disindir Media Prancis, Kok Bisa Dapat Rating Rendah?
-
Calvin Verdonk, LOSC Lille dan Pahit-Manis yang Warnai Debutnya di Liga Prancis
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini