Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meresmikan Peresmian Layanan Rujukan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan yang diberi nama Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan (GERTAK) di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (18/4/2017).
Gerakan ini bertujuan untuk mempercepat penanganan dan menjangkau Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan memperoleh data kemiskinan dari bawah dengan melibatkan stakeholder di tingkat desa seperti RT/RW dan kepala desa dengan harapan diperoleh data yang lebih valid, tepat dan terbaru.
"Pada prinsipnya sebuah program pemerintah akan sukses apabila ada partnership antara pemda dan pemerintah pusat. Ketika terbangun partnership, ada inovasi, kreasi dan berbagai kearifan lokal maka multiplier effect dari sebuah program akan tercapai," kata Mensos usai meresmikan Posko GERTAK di Jalan Sunan Kalijaga Nomor 11 Trenggalek.
Mensos mengungkapkan program GERTAK sejalan dengan program Kementerian Sosial di bidang Penanganan Fakir Miskin, Perlindungan dan Jaminan Sosial, serta Pemberdayaan Sosial. Di bidang perlindungan dan jaminan sosial terdapat Program Keluarga Harapan (PKH), di bidang penanganan fakir miskin ada program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang juga dapat disinergikan dengan program pengentasan kemiskinan di daerah. Kerja sama dan upaya saling melengkapi inilah yang terus didorong pemerintah pusat agar manfaat program betul-betul dapat dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.
Dikatakan Mensos, dalam program GERTAK, Pemkab Trenggalek mengajak seluruh stakeholder untuk "melihat ke bawah", mengetahui dan merasakan kondisi masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan kemudian bersama-sama mencarikan solusi masalah sosial masyarakat khususnya kemiskinan.
"Ini bagian dari kegotongroyongan yang terbangun dari seluruh elemen baik sektor swasta, BUMD, relawan, filantropi, dan bahkan seluruh masyatakat Trenggalek yang ternyata melahirkan kekuatan luar biasa," katanya.
Dikatakan Mensos, melalui Badan Amil Zakat Pemda Trenggalek setiap bulannya terkumpul Rp400.000.000 dari pegawai pemkab ditambah dana CSR dari berbagai lembaga dan perusahaan swasta, maka proses penanganan PMKS akan cepat tertangani.
"Dalam GERTAK ini saya menemukan hal baru yaitu sodakoh informasi atau infaq informasi. Jadi kalau kita tidak punya uang untuk membantu orang miskin, minimal kita membantu menyampaikan informasi apabila di suatu tempat kita menemukan ada orang terlantar, ada orang kurang gizi, atau sakit dan memerlukan layanan kesehatan. Lapornya cukup dengan menggunakan aplikasi yang disiapkan. Ini konsep yang sangat bagus," katanya.
Salurkan Bansos, Bagikan Telur
Baca Juga: Mensos Serahkan Santunan Bagi Korban Longsor Ponorogo
Sementara itu selain meresmikan Program dan Posko GERTAK, di Trenggalek Mensos juga menyapa para ibu di Desa Sumberingin Kecamatan Karangan yang akan mencairkan uang Bantuan Sosial PKH non tunai di e-Warong Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga Harapan (KUBE PKH).
"Alhamdulillah kini warga prasejahtera di Kabupaten Trenggalek sudah mendapatkan bantua sosial PKH yang disalurkan secara non tunai melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Saya berharap bantuan ini dimanfaatkan untuk biaya pendidikan anak-anak dan membeli bahan pangan bergizi agar anak-anak sehat dan cerdas," tutur Khofifah.
Bantuan sosial untuk Kabupaten Trenggalek pada 2017 secara keseluruhan adalah Rp114 miliar. Bantuan tersebut terdiri dari bansos PKH untuk 9.120 keluarga dengan nilai bantuan Rp17 miliar. Bansos PKH Non Tunai untuk 8.791 keluarga senilai Rp16 miliar. Bantuan Beras Sejahtera (Rastra) untuk 58.554 keluarga dengan nilai bantuan sebesar Rp80 miliar.
Serta bansos untuk Lanjut Usia (Lansia) untuk 50 jiwa dengan nilai bantuan Rp100 juta.
Di akhir kunjungan ke e-Warong, Khofifah memanggil anak-anak dari penerima PKH untuk berbaris rapi di depannya. "Saya mau bagikan telur buat anak-anak. Ayo siapa yang mau jadi anak sehat dan cerdas banyak-banyak makan makanan bergizi. Telur ini kandungan gizinya tinggi, nak" demikian Mensos.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok