Sementara itu masih dalam rangkaian kunjungan kerja ke Madiun, Jawa Timur, Senin (17/4/2017), Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa juga memberi Pemantapan Pendamping dan Operator Program Keluarga Harapan (PKH) 2017.
Dihadapan peserta 314 Pendamping dan Operator dari kabupaten dan kota Madiun, Blitar, Kediri, Trenggalek, Pacitan, dan Ponorogo, Mensos memberikan penguatan terhadap peran strategis mereka.
"Saya minta semua pendamping dan operator bersiap karena kedepan akan banyak tugas-tugas yang harus diemban. Selain PKH, Pendamping juga harus mulai berkoordinasi dengan Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) untuk pelaksanaan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai, red). Tahun depan BPNT diberikan kepada 10 juta keluarga, maka koordinasi pendamping dengan lembaga perbankan harus lebih intensif," papar Mensos.
Pendamping PKH, lanjutnya, juga harus siap dengan makin luasnya jangkauan sistem layanan bantuan sosial bagi penerima BPNT dan PKH yang juga akan dilakukan secara door to door. Misalnya di Mojokerto, layanan tarik tunai bantuan sosial dan subsidi mulai dilakukan Agen Bank dengan menggunakan motor.
"Saya punya mimpi orang miskin kelak bisa menjadi jadi raja dan ratu. Artinya apa, mereka benar-benar dilayani secara komprehensif dalam pengambilan bansos dan pencairan subsidi. Kalau dulu mereka harus antre berjam-jam, berpeluh keringat menunggu giliran maka Kemensos bersama HIMBARA akan siapkan layanan jemput bola," katanya.
Dengan layanan ini, penerima manfaat program tidak perlu keluar rumah, tapi cukup agen yang mendatangi mereka dengan motor dan mobil dengan mesin EDC. Bahkan bantuan pangan juga akan dibawa berkeliling. Intinya layanan diberikan semaksimal mungkin.
Khofifah juga berpesan agar pendamping dan operator PKH dapat melayani dengan sepenuh hati, memberikan motivasi dan semangat kepada KPM agar kelak dapat mewujudkan kondisi sosial ekonomi yang lebih baik.
"Sapaan kita kepada warga miskin itu sangat penting. Saya meyakini kalian semua mampu menjalankan tugas ini dengan baik. Ini prioritas nasional. Bukan hanya program kemensos. Programnya luar biasa, saya yakin pendampingnya juga luar biasa," demikian Mensos.
Baca Juga: Atasi Kemiskinan, Kemensos Maksimalkan Komplementaritas PKH
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
Terkini
-
Kementerian BUMN Dilebur ke Danantara? Erick Thohir: Saya Tidak Tahu!
-
Kemenhub Gelontorkan Rp 3,7 Triliun Buat Sistem Transportasi Atasi Macet di Medan dan Bandung
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
3 Kandidat yang Akan Jabat Menteri BUMN Sementara
-
Bisnis Perawatan dan Perbaikan Bangunan Mulai Menggeliat
-
Syarat Take Over KPR, Harga Rumah Lebih Murah Daripada Beli Baru?
-
Berapa Gaji PPPK Paruh Waktu Lulusan SMA? Diatas Standar Kelayakan Hidup
-
Perusahaan TV Kabel Sky Fokus Streaming, Ratusan Karyawan Jadi Korban
-
BPJS Ketenagakerjaan Laksanakan Pasar Budaya K3 di PT Kahatex, Implementasi dari Permenaker
-
Ekonomi Dunia di Ambang Melambat, Bos BI Ungkap Biang Keroknya