Konferensi Regional Akuntansi (KRA) IV tahun ini mengusung tema “Peran Akuntan Mewujudkan Good Public Governance dalam Era Sustainable Development Goals (SDGs)”. Acara yang digelar oleh Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI KAPd) Wilayah Jawa Timur ini berlangsung tanggal 19-20 April ini, bertempat di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya.
Ketua pelaksana KRA IV, DR. Dian Anita Nuswantara mengatakan, rangkaian acara KRA IV dimulai dengan sesi paralel, yaitu forum diskusi guru SMA dan SMK mengenai penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP dan SAK EMKM, forum diskusi ketua jurusan/departemen, sekretaris jurusan, ketua program studi S1, S2, S3 Akuntansi mengenai penyusunan regulasi di bidang profesi akuntansi (public hearing revisi PMK No. 25/PMK.01/2014).
Rangkaian berikutnya, sesi jurnal akan dibahas mengenai pengelolaan jurnal berbasis online, dimana pengelola jurnal secara cepat, tepat dan akurat menyajikan informasi berharga yang dibutuhkan khalayak.
“Selanjutnya, rapat aliansi jurnal mengenai mekanisme tukar-menukar paper melalui sistem informasi, dan forum diskusi dosen mengenai student learning method dan authentic assessment,” kata Dian di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya, Kamis (20/4/2017).
Dian menambahkan, hari pertama kegiatan ini, keynote speaker dari Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo, SH., MH., yang diwakilkan oleh Asisten III Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur. Selanjutnya, seminar pleno bertema “Membangun Human Capital dalam Good Public Governance pada era Sustainable Development Goals (SDG)” oleh Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Moh. Nasih, MMT., Ak., CA., CMA., dan “Peran Kementerian Keuangan dalam Menciptakan Good Public Governance di Lingkungan Pemerintahan Pusat” oleh Kepala Bidang Perizinan & Kepatuhan Profesi Penilai, Aktuaris & Profesi Keuangan Lainnya Kementerian Keuangan RI Triyanto, MM., MH., Ak., CPA., CA.
Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya ini mengatakan, untuk hari kedua, sesi parallel dengan topik-topik khusus bidang akuntansi, yaitu, Kelas Akuntansi Pemerintahan, Kelas Auditing, Kelas Akuntansi Keuangan, Kelas Akuntansi Syariah, dan Kelas Perpajakan. Dan, sebagai penutupan rangkaian kegiatan KRA IV ini, dianugerahkan paper dan poster terbaik kategori kuantitatif dan kualitatif.
“Selain membantu para peneliti untuk mendapatkan masukan penelitian agar lebih berkualitas, juga membuka kesempatan bagi para peserta untuk mengikuti perkembangan keilmuan terkini dan dapat memperluas jaringan kerjasama (network) antar berbagai perguruan tinggi,” pungkas Dian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok