Indonesia mulai memasuki era pasar global dimana hambatan perdagangan menurun, dan tingkat persaingan meningkat. Secara garis besar, market size logistik nasional cenderung mengalami volatilitas atau peningkatan moodpasar yang diukur dari Compound Annual Growth Rate (CAGR) atau disebut sebagai laju pertumbuhan majemuk tahunan.
“Pertumbuhan CAGR pada interval 2013 hingga 2017 sebesar 11,7 persen. Sementara volatilitas freight forwarding mencapai 11,8 persen. Kemudian, express & small parcel mencapai 21,7 persen. Hal ini menjadikan volatilitas Indonesia tertinggi se-ASEAN,” papar Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan Hanafi di Jakarta, Kamis (18/5/2017).
Kondisi demikian, kata Yukki merupakan pengaruh dari tingginya permintaan pasar di Indonesia seiring menjamurnya bisnis e-commerce. Yukki menilai saat ini konsumen dalam negeri sudah lebih cermat dalam “berburu” produk- produk impor dan nasional yang berkualitas baik dengan harga relatif rendah.
“ Meski sempat dilanda krisis ekonomi global, dan melemahnya ekspor namun sektor logistik Indonesia mampu bertahan bahkan permintaan dari konsumen terus meningkat dan aktivitas industri tetap berjalan di seluruh wilayah Indonesia” imbuh pengusaha di bidang jasa logistik tersebut.
Jika dibandingkan dengan pertumbuhan sektor logistik negara lain di ASEAN, Yukki mengatakan Indonesia tergolong beruntung. Pasalnya volatilitas di beberapa negara tetangga mulai terlihat menurun. Misalnya, Singapura CAGR contract logisticsnya hanya sebesar 7,3 persen, Filipina 11,3 persen, dan Thailand 9,7 persen pada interval 2013 sampai 2017. Kondisi ini secara tidak langsung, menggambarkan bahwa paradigma pasar jasa logistik mulai beralih ke dalam negeri.
“Ini jelas menggambarkan bahwa paradigma pasar jasa logistik mulai beralih ke Indonesia yang notebenenya memiliki jumlah penduduk terbesar di ASEAN, serta terjadi peningkatan dalam bidang penggunaan teknologi dan pendapatan masyarakat,” jelas Yukki.
Lebih lanjut Yukki menyatakan bahwa kedepannya ALFI akan bersinergi dengan pemerintah dan mendorong kebijakan untuk memperbaiki sektor logistik baik daerah maupun nasional. Salah satunya adalah meningkatkan layanan infrastruktur logistik, transportasi, sistem informasi dan teknologi serta penanganan material peralatan dan jasa.
Khusus dalam penggunaan sistem informasi dan teknologi, Yukki mengatakan bahwa anggota ALFI sudah menerapkan sistem berbasis teknologi yang disebut e-logistic untuk meningkatkan kinerja.
“Kita ingin terus menggali dan mengelola potensi logistik di Indonesia secara lebih baik sehingga dapat meningkatkan daya saing logistik secara nasional maupun global. Untuk mewujudkannya, kita perlu kerjasama yang solid antara pemerintah dan pihak swasta,” tandas Yukki.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya