Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengirimkan Tim Penanggulangan Bencana Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (PB-BPJN) Sulawesi XIV untuk melakukan perbaikan dan pembersihan jalan dan jembatan yang sempat terputus akibat bencana banjir bandang di Kabupaten Toli-toli, Sulawesi Tengah, Sabtu, 3 Juni 2017.
Telah dimobilisasi personil dan alat berat seperti loader, excavator, grader, dan dump truk untuk memulihkan fungsi jalan. Demikian disampaikan Staf Ahli Menteri PUPR bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Khalawi Abdul Hamid yang juga Ketua Harian Pusat Komando Satuan Tugas Penanggulangan Bencana PUPR dalam laporan hasil peninjauan ke lapangan di Jakarta, Kamis (8/6/2017).
Banjir bandang mengakibatkan Jalan Trans Sulawesi yakni di daerah Silondou (KM 399) tergenang dengan ketinggian 50-70 cm dan mengakibatkan hanya dapat dilalui kendaraan tinggi, sementara untuk kendaraan kecil belum bisa melintas.
Longsor terjadi di 8 titik di ruas jalan Pangi sampai dengan Toli-toli (KM 425-KM 435) dan menutup badan jalan. Kini kendaraan sudah bisa melintas walaupun perlahan karena masih dalam proses pembersihan. Jalan yang tertutup longsor juga terjadi di ruas Bunta- Pagimana (KM 505-KM 510). Terdapat 10 titik longsoran, dimana 3 diantaranya cukup besar. Pembersihan segera dilakukan dan kini sudah bisa dilewati secara bergantian.
Jalan amblas terjadi di ruas Tumuora-Tambrana (KM 174) sedalam 40 centimeter dengan panjang 40 meter. Untuk pananganan darurat dilakukan penimbunan dengan material, sementara lalu lintas menggunakan bahu jalan.
Dua jembatan jenis Bailey yang berada di Trans Sulawesi yakni Jembatan Tende (KM 440) dan Kapas (KM 460) mengalami penurunan. "Tim PB BPJN Sulawesi XIV sudah melakukan perbaikan dan kini sudah dapat dilewati kembali," jelas Khalawi.
Selain jalan dan jembatan, banjir bandang juga mengakibatkan kerusakan Bendung Tandelaos di Kecamatan Galang. Kementerian PUPR melalui Tim Reaksi Cepat BWS Sulawesi III telah melakukan inventarisasi kerusakan dan rencana aksi tanggap darurat.
Banjir bandang terjadi sekitar pukul 16.00 WITA setelah sebelumnya hujan deras dengan intensitas sedang (74,49 mm/hari) selama +/- 4 jam dan mengakibatkan Sungai Tuweley dan Sungai Lembe meluap dan menggenangi permukiman setinggi 1-3 meter. Banjir mengakibatkan 4 korban jiwa, 2 orang hilang dan 56.000 KK terdampak. Banjir juga mengakibatkan 10 rumah hanyut, 5 rumah roboh, 3 kantor pemerintah terendam.
Baca Juga: Jokowi Minta Infrastruktur Penunjang di Gorontalo Disiapkan
Banjir juga mengakibatkan kerusakan 90% instalasi air bersih PDAM Kabupaten Toli toli dan 3 jaringan distribusi sistem penyediaan air minum (SPAM) ibukota kecamatan yakni di Lalos, Tambun dan Galumpang dan tengah dalam perbaikan.
Untuk membantu pemenuhan air bersih bagi korban banjir, Kementerian PUPR melalui Satker Tanggap Darurat Permukiman Pusat (TDPP), Ditjen Cipta Karya memobilisasi bantuan dari Gudang di Makassar, Surabaya dan Bekasi secara simultan sejak kemarin(7/6) berupa 2 unit mobil tangki air (MTA) yang akan tiba di lokasi hari sabtu, 200 jerigen 10liter, hidran umum (HU) 30 unit dari gudang Makasar, 2 unit Instalasi Pengolahan Air dari gudang Surabaya dan pipa-pipa dari gudang Bekasi.
Saat ini Satker TDPP telah menyediakan sebanyak 10 unit penampung air (Reservoir) yang penempatannya akan dilakukan oleh PDAM Kabupaten Toli toli.
Penanganan Darurat Paska Gempa di Poso
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga mengirimkan Tim PB-BPJN Sulawesi XIV bersama dengan Dinas PU Kabupaten Poso melakukan penanganan darurat jalan dan jembatan yang terdampak gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Penanganan berupa perbaikan jalan kabupaten yang retak dan amblas seperti yang terjadi pada ruas jalan Dongi dongi - Watumena.
Gempa mengguncang Kabupaten Poso terjadi pada 29 Mei 2017 pukul 22.35 WITA dengan kekuatan 6.6 SR dengan episentrum terletak pada koordinat 1.33 LS dan 120.41 BT pada kedalaman 10 km. Gempa tersebut berdampak pada 17 desa dan mengakibatkan 4 orang luka berat, 19 luka ringan dan 328 KK mengungsi.
Gempa juga mengakibatkan beberapa bangunan mengalami rusak berat yakni 169 rumah, 11 sekolah, 1 masjid, 11 gereja, dan 1 fasilitas umum lainnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Rupiah Terkapar Tak Berdaya Lawan Dolar AS Hari ini ke Level Rp 16.600
-
BTN Syariah Akan Berubah Jadi Bank Syariah Nasional, Layani Tabungan Emas Hingga Haji
-
CFX Catat Transaksi Derivatif Kripto Tembus Rp73,8 Triliun
-
Profil PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT): Raksasa Tekstil Resmi Pailit!
-
The Fed Pangkas Suku Bunga, Harga Bitcoin Langsung Terbang?
-
Rupiah Jebol Rp16.600, Bos BI Turun Tangan Hingga Ungkap 'Jurus' Stabilisasi'
-
UMP 2026 Naik? Menaker: Sedang Dikaji!
-
Ikut Rombongan Prabowo ke AS, Bos Garuda Indonesia Lagi Nego-nego Pembelian Pesawat Boeing
-
Pensiunan ASN Bisa Bisnis Toko Kelontong Modern dengan Modal Rp 45 Juta, Begini Caranya
-
Airlangga Ungkap 8 Paket Ekonomi, Diskon Pajak hingga Bantuan Pangan Diperluas