Tak semua orang memiliki keberanian menekuni dunia usaha. Terlebih jika sebelumnya sudah memiliki posisi yang cukup mapan sebagai pegawai instansi negeri ataupun karyawan tetap sebuah perusahaan swasta.
Namun hal ini tak berlaku bagi Budi Nurcahyo, wirausahawan yang merintis bisnis kuliner khas Palembang, Pempek. Dengan modal seadanya dan tekad yang kuat, bersama sang istri, Putut, Budi mendirikan usaha "Omah Pempek BuTut".
Budi lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 30 Juli 1985. Budi menghabiskan masa kecilnya di Kota Pahlawan tersebut. Selepas lulus SMA, Budi menempuh studi di Jurusan Sosiologi, Fisipol, Universitas Airlangga di Surabaya pada tahun 2003.
Seusai lulus, Budi sempat bekerja menjadi jurnalis di Jawa Pos Televisi (JTV), sebuah stasiun televisi lokal milik Group Jawa Pos di Surabaya. Sayangnya karir pertamanya belum sesuai harapan karena tak ada kepastian status hubungan kerja.
Budi tak patah semangat. Pada tahun 2011, ia memutuskan merantau ke ibukota Jakarta. Setelah sempat beberapa waktu belum memiliki pekerjaan, Budi akhirnya diterima bekerja di Call Center PT Bank Central Asia (BCA) Tbk sebagai karyawan outsourcing selama tiga tahun.
Pada tahun 2014, Budi menerima tawaran bekerja di Kaskus. Selanjutnya pada tahun 2015, Budi kembali pindah bekerja di situs penjualan rumah online Rumah123.com.
"Nah sebetulnya bisnis pempek saya sudah mulai embrionya sejak saya bekerja di Kaskus," kata Budi kepada Suara.com di Jakarta, Kamis (29/6/2017).
Awalnya, Budi berjualan kecil-kecilan pempek tepung atau isitilah orang Palembang, pempek dos. Usaha ini lumayan berhasil. Budi beserta sang istri mulai berjualan pempek ikan dengan bahan baku ikan tengiri pada pertengahan tahun 2015.
Baca Juga: AM Hendropriyono, Jenderal Intelijen yang Kini Jadi Pengusaha
"Prinsip kita, jualan pempek harus ada pesannya, yaitu pempek adalah makanan sehat. Pempek bisa dinikmati konsumen tanpa harus khawatir sakit perut karena cuka yang asam. Akhirnya kita berganti bahan menggunakan ikan gabus," tutur Budi.
Bertekad ingin lebih maksimal dalam membesarkan Omah Pempek BuTut, pada Maret 2017, Budi memutuskan mengundurkan diri dari Rumah123.com. Ia merasa harus betul-betul fokus, sementara jika tetap bekerja, ia harus setiap hari pergi Jakarta-Tangerang Selatan.
"Saya memutuskan betul-betul fokus berwirausaha," tutur Budi.
Anda bisa menemukan pempek yang selama ini jarang ditemui di Jakarta. Misalkan pempeng panggang yang berbahan serbuk ebi dan ulekan cabai dan pempek pistel yang berbahan ikan dicampur pepaya muda diparut dikombinasikan dengan udang rebon. Ada juga rujak pempek yang menggunakan bahan olahan gula aren langsung dari Palembang.
"Saat ini penjualan kami masih fokus di online. Kami sudah kirim ke mana-mana, mulai dari Medan, Banjarmasin, Surabaya, Denpasar, Cimahi, Bandung, dan Semarang dengan menggunakan jasa pengiriman barang," jelas Budi.
Budi berencana akan menggandeng situs belanja online atau e-commerce. Saat ini, pemasaran masih mengandalkan Facebook dan Instagram. "Suatu saat kami juga akan mulai membuka outlet, mudah-mudahan akan segera terealisasi dalam waktu dekat," tutup Budi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
BRI Peduli Siapkan Posko Tanggap Darurat di Sejumlah Titik Bencana Sumatra
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci
-
Kenaikan Harga Perak Mingguan Lampaui Emas, Jadi Primadona Baru di Akhir 2025
-
Target Mandatori Semester II-2025, ESDM Mulai Uji Coba B50 ke Alat-alat Berat
-
Ritel dan UMKM Soroti Larangan Kawasan Tanpa Rokok, Potensi Rugi Puluhan Triliun
-
Jurus Bahlil Amankan Stok BBM di Wilayah Rawan Bencana Selama Nataru
-
Modal Dedaunan, UMKM Ini Tembus Pasar Eropa dan Rusia dengan Teknik Ecoprint
-
Perubahan Komisaris Bank Mandiri Dinilai Strategis Dukung Ekspansi Bisnis
-
Harga Emas Hari Ini Naik Lagi, UBS dan Galeri24 di Pegadaian Makin Mengkilap
-
Grab Tawarkan Jaminan Tepat Waktu Kejar Pesawat dan Kompensasi Jutaan Rupiah