-Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan Pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini tengah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur Indonesia. Untuk memenangkan persaingan global saat ini, menurutnya hanya akan diraih oleh negara yang telah siap, termasuk ketersediaan infrastruktur pendukungnya. Hal tersebut disampaikannya saat menjadi pembicara Seminar Japan Global Exchange Forum for Housing, Building and Urban Development sekaligus pertemuan bisnis dengan para pengusaha Jepang khususnya bidang infrastruktur di Tokyo, Jepang, Sabtu (15/7/2017).
Selain dihadiri para pengusaha, juga hadir Hiroto Izumi yang menjabat Penasehat Khusus Perdana Menteri Jepang, Shigeru Kiyama, Penasehat Khusus Kabinet, Yoshiyuki Aoki Deputi MLIT (Ministry Land, Infrastructure, Transport and Tourism), dan Ryu Yano, Ketua Japan Global Exchange Forum for Housing, Building and Urban Development. Turut hadir Dubes Indonesia untuk Jepang Arifin Tasrif.
Dalam periode 2015-2019, anggaran yang dibutuhkan Kementerian PUPR sebesar Rp 931 triliun yang tidak dapat dipenuhi seluruhnya melalui APBN. Anggaran tersebut untuk diantaranya pembangunan 65 bendungan, dimana 45 bendungan baru, 1.000 km jalan tol, mendukung program 100-0-100 untuk air bersih, penataan kumuh dan sanitasi serta program satu juta rumah.
Sementara itu Arifin Tasrif mengatakan Indonesia mengenal Jepang sebagai negara yang mempunyai keunggulan dalam membangun infrastruktur dengan teknologi dan kualitas yang tinggi. Oleh karenanya Ia mengundang para pengusaha Jepang untuk tidak ragu berinvestasi di Indonesia. Kunjungan Menteri Basuki ini membawa pesan-pesan yang kuat mengenai prospek pengembangan proyek infrastruktur yang akan direalisasikan bersama.
Dalam pertemuan tersebut, Shigeru Kiyama, sangat senang mendengar kembali kata "Brantas". Hal ini tidak terlepas dari sejarah pembangunan wilayah Sungai Brantas yang dilakukan bersama antara Indonesia dan Jepang pada 40 tahun lalu. Kerjasama dengan Jepang kala itu tidak hanya sebatas membangun fisik infrastruktur, namun juga alih pengetahuan bagi ribuan insinyur Indonesia. Dari proyek tersebut kemudian dibentuk PT. Brantas Abipraya.
Proyek pembangunan wilayah Sungai Brantas saat ini telah memberi manfaat besar, salah satunya Sungai Brantas tak lagi meluap dan mengakibatkan banjir besar seperti kerap terjadi pada masa itu. Semua kerja keras untuk mewujudkan proyek tersebut menjadi dikenal sebagai "Semangat Brantas" yang menurutnya harus terus digelorakan.
Hiroto Izumi yang menjabat Penasehat Khusus Perdana Menteri Jepang yakin kemitraan kedua negara akan menguat dan investasi dari Jepang ke Indonesia juga meningkat, terlebih pasca pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Shinzo Abe. Kemitraan tersebut semakin diperkuat dengan kehadiran Menteri Basuki di Jepang kali ini.
Turut mendampingi Menteri Basuki yakni Inspektur Jenderal PUPR Rildo Ananda Anwar, Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Sri Hartoyo, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Z, beberapa Direksi BUMN Karya, Ketua Persatuan Insinyur Indonesia Hermanto Dardak, Direktur Utama PT. Jasa Marga Desi Ariyani, Direktur Utama PT Brantas Abipraya Bambang E. Maryono, dan Utusan Khusus Presiden RI untuk Jepang Rahmat Gobel.
Baca Juga: Menteri Basuki Tinjau Proyek Wisma Atlet Olimpiade Tokyo 2020
Kunjungan ke Panasonic Tech. Center
Pada pagi harinya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono terlebih dahulu mengunjungi Panasonic Technology Center yang berlokasi di Odaiba, 30 Km dari Tokyo. Menteri Basuki mendapatkan penjelasan mengenai teknologi ramah lingkungan terbaru dan rumah masa depan.
Seusai penjelasan, Menteri Basuki mengatakan bahwa tur teknologi ini sangat menginspirasi terlebih bagi generasi muda. Kemajuan teknologi adalah keniscayaan, sehingga masyarakat harus disiapkan untuk teknologi masa depan.
Disampaikannya bahwa Tahun 2018 Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelelenggaraan Asian Games ke-18. Presiden Joko Widodo telah menugaskan Kementerian PUPR untuk mempersiapkan infrastruktur untuk mendukung event olahraga se-Asia tersebut yang akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang. Infrastruktur seperti renovasi dan rehabilitasi venue olahraga, pembangunan wisma atlet, penataan kawasan dan infrastruktur lainnya juga mengadopsi penggunaan teknologi.
"Kebutuhan air conditioner di wisma atlet dan lampu LED untuk penerangan Kawasan Gelora Bung Karno (GBK) yang memerlukan teknologi yang ramah lingkungan. Pengadaannya semua dilakukan dengan lelang terbuka. Kami mengutamakan produk dalam negeri atau paling tidak perusahaan yg memiliki pabrik di Indonesia," jelasnya dalam keterangan resmi, Minggu (16/7/2017).
Menteri Basuki menyampaikan apresiasinya atas bantuan Pemerintah Jepang berupa hibah sistem pengamanan di Stadion GBK. Untuk pemanfaatan teknologi panel surya, Kementerian PUPR juga berkeinginan untuk menerapkan teknologi serupa di bendungan yang sedang dibangun.
Tag
Berita Terkait
-
Menteri Basuki Tinjau Proyek Wisma Atlet Olimpiade Tokyo 2020
-
Pada Insinyur Jepang, Basuki Beberkan Proyek Infrastruktur RI
-
Temui Jepang, Menteri Basuki Bahas Tol Trans Sumatera
-
Jokowi Perintahkan Tol Balikpapan-Samarinda Selesai Desember 2018
-
Subsidi Perumahan Dongkrak Kepemilikan Rumah Warga Bergaji Kecil
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
PANI Siapkan Proyek Ambisius di Tepi Laut Untuk Investasi Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Naik Kelas Bersama BRI, UMKM Fashion Asal Bandung Ini Tembus Pasar Internasional
-
Apa Itu Co Living? Tren Gaya Hidup Baru Anak Muda
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!