Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pusat perbelanjaan seperti mal dan supermarket perlu berinovasi. Tujuannya agar tetap bertahan di tengah meningkatnya penjualan secara daring "online".
"Catatannya adalah perlu inovasi dari pemilik pusat belanja itu sendiri. Kita lihat beberapa pusat belanja di Indonesia yang baru ada beberapa perubahan mengenai perpaduan 'tenant'nya. Perpaduan antara foodcourtnya dimana, sinemanya dimana, ada percampuran yang dilakukan," kata Enggar usai konferensi pers di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (17/7/2017).
Enggar mengatakan industri pasar ritel dengan toko fisik masih bisa tumbuh karena masih adanya selera pasar yang ingin membeli barang dengan melihat bentuk fisiknya terlebih dahulu.
Menurut dia, penjualan melalui pasar daring "online shop" yang disebut meningkat sekitar 25 sampai 50 persen terebut memang tidak dapat dibendung.
Di sisi lain, Enggar melihat di beberapa kota besar, seperti Jakarta, penurunan penjualan pasar ritel tidak terlalu tajam. Hal itu ditopang dengan menjamurnya pasar ritel yang menyediakan tempat untuk sekadar bersantai "hang out".
"Penurunan penjualan tidak terlalu tajam seperti di Jakarta karena mereka membutuhkan tempat 'hang out'. Nanti kita akan evaluasi dan analisa jenis pasar apa saja yang menurun itu," kata Enggar.
Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey mengatakan meski pasar online dinilai semakin berkembang, aktivitas penjualannya belum mampu menggerus pasar ritel yang memiliki toko fisik.
"Pasar online memang kita akui sudah bagian dari generasi muda, tetapi beberapa peritel sudah ikut go online untuk memperdagangkan barangnya lewat internet. Ini merupakan suatu keniscayaan yang harus berubah dan diikuti," kata Roy.
Baca Juga: Ini Tanda Anda Sudah Ketagihan Belanja Online
Ia menjelaskan penurunan penjualan pasar ritel pada 2017 belum signifikan, yakni berkisar di bawah 2 persen dengan proyeksi pertumbuhan minimal 9 persen seperti tahun lalu. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas