Suara.com - Siapa yang nggak bangga kalau punya gelar master. Nggak sembarang orang bisa dapet lho! Tapi, gelar itu bukan hanya butuh modal otak yang encer aja, modal isi dompet juga. Gak hanya seputar berkutat dengan masalah akademik tapi juga keuangan.
Siapa sih yang mau bantah kalau biaya pendidikan itu selangit. Lalu pertimbangkan juga setelah lulus nanti pun belum menjamin pendapatan naik. Tambahan lagi, mereka yang belum lama lulus sarjana biasanya kemampuan finansialnya belum mendukung rencana lanjut kuliah.
Tapi, uang nggak boleh jadi dasar mengandaskan impian raih gelar master. Opsinya bisa lewat beasiswa. Cuma ya itu, wajib mengadu keberuntungan karena yang kepengen juga bejibun.
Kalau dari modal sendiri? Bisa saja. Paling rasional menabung sampai saldonya mencukupi. Iya kalau bisa menabung dalam waktu singkat, lha kalau sampai satu dasawarsa lebih?
Bila opsi lainnya lewat ngutang? Oh bisa kok. Misalnya ajukan aplikasi kredit multiguna dari bank. Hanya pastikan dulu punya pemasukan tetap. Di samping itu, cicilannya juga gak merongrong gaji bulanan.
Biar keuangan nggak terganggu, pikirkan strategi membenahi akar masalah untuk biaya pendidikan S2. Coba fokus pada poin-poin di bawah ini.
1.Tentukan target dana
Jangan tunda menyusun rencana keuangan. Awali dengan mengetahui persis berapa banyak duit yang diperlukan untuk mengenyam pendidikan S2. Kemudian jadikan besaran dana itu sebagai targetnya.
Jangan lupa hitung juga biaya di luar kuliah seperti living cost, tempat tinggal dan lain-lain. Singkatnya, target dana yang dirancang itu sifatnya menyeluruh dan detail. Bukan hanya fokus pada biaya pendidikan.
2. Tetapkan cara
Ada banyak cara untuk mencapai target dana yang dikehendaki. Misalnya menabung atau lewat instrumen investasi. Pilih yang bisa cepat menghimpun target dana. Misalnya target dana Rp100 juta, maka berapa yang harus disisihkan tiap bulan
Kemudian selama masa itu, usahakan juga menambah penghasilan lagi agar target dana dapat diperoleh sesingkat-singkatnya. Tanpa itu, sudah dipastikan butuh waktu lama.Bayangkan saja bila sanggup sisihkan Rp500 ribu per bulan, berapa tahun untuk terkumpul Rp100 juta? Kalkulasi dengan seksama kira-kira bisa nabungnya berapa lama dan berapa banyak.
3. Langsung action
Bertindak sesegera mungkin itu sudah keharusan. Meski ada kendala biaya, bukan halangan untuk mengubur impian. Nggak ada istilah biaya jadi kendala untuk maju. Selain itu, jadikan niat kuliah S2 sebagai motivasi mengubah hidup lebih baik dan bermakna.
Selama ada niat maka di situ ada jalan. Yang tak kalah penting, action itu sebenarnya sudah separuh langkah mencapai tujuan.
Yang perlu ditekankan lagi, semua rencana kuliah itu tergantung bagaimana kesanggupan dan kesiapan diri sendiri. Dipandang dari sisi lain, kuliah lagi sebenarnya bagian dari investasi. Gelar pendidikan cukup memengaruhi kenaikan pendapatan sekaligus meraih karir yang lebih tinggi meski nggak mutlak.
Di saat bersamaan, menyandang titel gelar master bukan satu-satunya jaminan meningkatkan pendapatan. Beda kasus bila niat kuliah lagi semata-mata karena ingin ‘upgrade’ dan ‘update’ kapasitas diri sendiri.
Baca artikel Duitpintar lainnya:
Kisah Haru Orang Tua yang Sukses Kuliahkan Anak , Semoga Bisa Jadi Inspirasi Hidup Kamu
Jangan Harap Buah Hati Bisa Kuliah Kalau Sepelekan Hal Ini
Berniat Kuliah sambil Kerja? Coba Pertimbangkan Ini Dulu
Published by Duitpintar.com |
Published by Duitpintar.com |
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Prompt Gemini AI Untuk Foto Profil Profesional LinkedIn dan CV
-
Antam Impor 30 Ton Emas dari Singapura, DPR Minta Kemendag dan Kemenperin Batasi Ekspor Emas
-
Inalum Akan Ambil Alih Tambang Bauksit Antam
-
Indonesia Pasar Kripto Terbesar Kedua di Asia Pasifik
-
Antrean Haji Semakin Panjang, Perencanaan Keuangan Sejak Belia Kian Penting
-
BRI Resmikan Regional Treasury Team Medan untuk Perkuat Layanan Keuangan di Sumatera
-
Mengenal Cropty Wallet, Dompet Kripto bagi Pemula yang Antiribet dan Hadirkan Berbagai Keunggulan
-
Penambangan Tanpa Izin Jadi Ancaman, Kopsindo Dukung Pemerintah untuk Lakukan Penertiban
-
Rupiah Ditutup Menguat Senin Sore, Ini Pemicunya
-
Adrian Gunadi Telah Ditangkap, Daftar Tersangka Kasus di Sektor Keuangan yang Masih Buron