Bisnis / Keuangan
Senin, 29 September 2025 | 17:20 WIB
Nilai tukar rupiah menguat pada penutupan perdagangan Senin sore (29/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Nilai tukar rupiah menguat sebesar 58 poin atau 0,35 persen menjadi Rp16.680 per dolar AS.
  • Faktor eksternal yakni kisruh politik di AS menjadi salah satu faktor penyebab menguatnya rupiah.
  • Diharapkan akan terus berlanjut.

Suara.com - Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Senin sore menguat sebesar 58 poin atau 0,35 persen menjadi Rp16.680 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.738 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga menguat ke level Rp16.680 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.775 per dolar AS.

Analis mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menilai penguatan nilai tukar rupiah dan pelemahan kurs dolar karena pasar bersiap menghadapi potensi penutupan pemerintah (government shutdown) Amerika Serikat (AS).

Penutupan pemerintah ialah situasi ketika kongres gagal menyepakati anggaran belanja yang diperlukan untuk menjalankan pemerintahan.

“Pasar bersiap menghadapi potensi penutupan Pemerintah AS minggu ini di tengah upaya bipartisan untuk meloloskan RUU (Rancangan Undang-Undang) Pendanaan. Pendanaan untuk operasi federal AS akan berakhir pada tengah malam tanggal 30 September, karena Kongres belum memiliki dana pengganti atau perpanjangan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Senin.

Sejak pekan lalu pemerintah AS mewanti-wanti potensi shutdown setelah konggres belum menyepakati anggaran untuk pemerintah federal. Tenggat waktu untuk mencapai kesepakatan antara Partai Republik dan Demokrat adalah pada Selasa dini hari.

Pemerintahan Donald Trump disebut-sebut mengancam jika terjadi shutdown akan melakukan PHK besar-besaran terhadap para pegawai negeri di AS.

“Penutupan pemerintah dapat menunda rilis data penggajian non-pertanian utama yang akan dirilis akhir pekan ini, dan juga berpotensi mengganggu aktivitas ekonomi jika dibiarkan tidak terselesaikan dalam jangka waktu yang lama,” kata Ibrahim.

Sebelumnya pada Senin pagi nilai tukar rupiah menguat pada pembukaan perdagangan, sebesar 93 poin atau 0,56 persen menjadi Rp16.645 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.738 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Loyo, Berikut Daftar Nilai Tukar di Bank-bank Utama

Penguatan rupiah ini sesuai dengan prediksi Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, yang pada pekan lalu mengatakan mata uang Garuda akan mulai munjukkan tajinya pada pekan ini.

Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan penguatan nilai tukar (kurs) dipengaruhi data inflasi Amerika Serikat (AS) sesuai perkiraan.

Load More